Teluk Meranti (HR)- Disayangkan hingga Minggu (22/2), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pelalawan belum berhasil memadamkan semua api yang membakar perkebunan sawit masyarakat dan lahan kosong yang terletak di Kecamatan Teluk Meranti.
Padahal, kebakaran tersebut telah terjadi sejak Rabu (18/2) lalu. Minimnya air dan kendala personel di lapangan menjadi penyebab Karhutla yang terjadi di perbatasan Desa Petodaan dan Kuala Panduk itu belum bisa teratasi sampai saat ini.
"Api masih belum berhasil kita padamkan, padahal sudah enam hari kita di sini. Minimnya air dan kurangnya personel di lapangan menjadi salah satu kendala," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pelalawan Abubakar FE, Minggu (22/2).
Abubakar yang mengaku masih berada di lokasi sejak enam hari lalu itu menjelaskan, saat ini diperkirakan sudah ratusan hektare lahan masyarakat serta lahan kosong yang terbakar. Sejauh ini, pihaknya hanya bisa memadamkan api yang berjarak 200-300 meter dari lokasi air.
"Kalau lebih dari itu, tak ada titik-titik kami untuk mengambil air," ujarnya.
Diakuinya, salah satu kendala yang terjadi lagi kenapa api belum berhasil dipadamkan yakni kurangnya personel di lapangan. Pasalnya, sejauh ini yang turun ke lokasi hanya personel dari BPBD saja tanpa adanya bantuan dari personil lainnya, baik itu dari perusahaan atau pun pihak keamanan.
"Ya, itu juga yang menjadi kendala karena hanya personil dari kami saja yang ada di lapangan untuk memadamkan api," tutupnya.
Oleh karena itu dia berharap, agar ada bantuan dari perusahaan yang beroperasi di Pelalawan bersama-sama memadamkan api ini agar bisa segera dipadamkan.***