JAKARTA (HR)-Hubungan antara Partai Nasional (PAN) dengan Muhammadiyah sering jadi sorotan di masyarakat, seperti saat pemilu dan menjelang kongres PAN.
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Saleh ?Partaonan Daulay mengatakan, hubungan antara keduanya terjadi karena jejak historis yang tidak bisa saling dipisahkan.
"Yang pertama, kedekatan tokoh-tokoh PAN dengan Muhammadiyah. Kedua, representasi kader Muhammadiyah di PAN. Ketiga, peran dan fungsi PAN bagi pembumian dakwah Muhammadiyah di Indonesia," ujar Daulay.
Kedekatan itu, dapat diukur lewat intensitas komunikasi dan silaturahmi dengan seluruh jenjang kepemimpinan yang ada. Belum lagi adanya perhatian dan keseriusan PAN dalam membantu gerakan dakwah Muhammadiyah.
Lebih jauh, Ketua Komisi VIII DPR RI itu menyebut bahwa hubungan tersebut sulit dideskripsikan ke publik. Namun dipastikan, dari sekian banyak tokoh PAN yang ada, hampir semuanya dapat dikatakan sangat dekat dengan Muhammadiyah.
"Pada periode 2010-2015, misalnya, setidaknya ada tiga orang tokoh PAN yang bisa dijadikan contoh yaitu M. Amien Rais (Ketua MPP PAN), M. Hatta Rajasa (Ketua Umum DPP PAN), dan Zulkifli Hasan (Ketua DPP PAN yang juga menjabat sebagai menteri kehutanan). Tidak bisa dipungkiri bahwa ketiga tokoh itu tidak pernah putus komunikasi dengan Muhammadiyah," tegasnya.
Hal itu juga terlihat dari kiprah Amien Rais yang masih aktif hadir dan mengisi pengajian yang dilaksanakan oleh PP Muhammadiyah, PWM, dan PDM-PDM yang ada di seluruh Indonesia.
"Karena itu, tentu tidak elok bila masih ada yang mempersoalkan kesungguhan PAN dan tokoh-tokohnya untuk membantu dakwah Muhammadiyah melalui jalur politik. Ini menandakan bahwa PAN dan Muhammadiyah selalu dekat karena itu harus saling menjaga dan membesarkan," simpulnya.(okz/dar)