SELATPANJANG (riaumandiri.co) - Sanggar Bathin Galang terus saja memanfaatkan keberadaan sungai dan mangrove untuk kegiatan yang positif. Kalau kemarin sering melaksanakan pesta sungai dan lari atas tual sagu, kini kembali diperkenalkan olahraga ekstrim, Tubing Mangrove.
Menurut Ketua Sanggar Bathin Galang Sopandi SSos, Minggu (12/2), bahwa olahraga ekstrim Tubing Mangrove yang mereka perkenalkan ini pertama di Provinsi Riau.
Olahraga yang dilakoni di air dilaksanakan di hulu Sungai Bokor. Untuk mencoba olahraga yang baru diperkenalkan ini harus memperhatikan pasang surutnya air laut. Sebab, kata Sopandi, air laut baik pasang maupun surut akan menghasilkan arus yang deras.
"Kegiatan ini laksanakan pada air pasang penuh. Paling dalam satu bulan bisa dilaksanakan 2 minggu. Jika memungkinkan kita akan buka Tubing Rafter dengan media air surut di sungai. Karena, kalau air surut akan menghasilkan derasnya air mengalir dari hulu ke hilir," jelas Sopandi.
Kata Sopandi lagi, biasanya kegiatan ini diadakan di kawasan perbukitan dan pegunungan. Namun, karena di Meranti merupakan wilayah kepulauan, timbul ide baru. Sopandi, We dan Sadam, akhirnya mencoba menciptakan olahraga Tubing Rafting di kawasan sungai dengan hutan mangrove.
Kira-kira, berapa ya biaya yang harus dikeluarkan untuk mencoba olahraga ekstrim Tubing Mangrove di Sungai Bokor ini?
Dijelaskan Sopandi, dari Bokor menuju lokasi harus menggunakan sampan. Dimana, 6 orang dalam satu sampan hanya membayar Rp150 ribu. Lalu, peserta cukup membayar Rp30 ribu per orang sudah bisa mencoba olahraga ini selama 2 jam. Semua biaya itu di luar transportasi menuju lokasi, Hulu Sungai Bokor.
Kata Sopandi lagi, Tubing Mangrove ini baru bisa dilaksanakan saat musim air pasang pada 12 hingga 1 7 hari bulan Arab dan 29 hingga 4 hari bulan arab. Sebab, pada bulan inilah menentukan pasang surutnya air laut.
"Saat ini kami hanya mencoba terlebih dahulu. Selanjutnya kegiatan ini akan kita jadikan paket wisata menarik bagi pengunjung yang mau mencoba olahraga ini di Desa Wisata Budaya Bokor. Semoga menghasilkan yang terbaik," harap laki-laki penerima Anugerah Rekor MURI ini.