RIAUMANDIRI.co - Jika Anda melihat anak sedang menghisap jempol, laranglah dengan cara halus dan alihkan perhatiannya kepada hal lain yang ia sukai. Sebenarnya perilaku tersebut umum dilakukan oleh balita dengan usia antara 3-6 tahun apabila sedang merasa bosan, haus, lapar, atau untuk membuat dirinya nyaman.
Namun jika didiamkan maka menghisap jempol bisa jadi kebiasaan yang makin sulit dihilangkan. Padahal ada banyak kerugian akibat dari membiarkan anak melakukannya hingga besar.
Berikut ini beberapa kerugian anak menghisap jempol :
Gigi tumbuh tak teratur
Gigi bagian depan anak bisa mengalami masalah pertumbuhan, jadi tidak rapi atau malah tumbuh maju. Memang kondisi ini bisa diperbaiki dengan bantuan dokter gigi, namun lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Masalah berbicara
Beberapa anak mengalami masalah bicara akibat dari kebiasaan menghisap jempol. Mereka bisa menjadi cadel, atau keterlambatan bicara karena merasa enggan melepas posisi tangan yang ia hisap.
Kuman
Anak-anak kerap memegang berbagai benda yang tidak bersih. Jika ia punya kebiasaan menghisap jempol, maka kuman dan bakteri dari benda tersebut bisa masuk ke dalam mulutnya. Penyakit pun mudah datang akibat hal tersebut.
Luka
Jempol yang sering dihisap bisa mengalami luka, atau infeksi. Pertumbuhan jempol pun dapat terhambat akibatnya. Gerak motorik anak akan terpengaruh jika ini terjadi bertahun-tahun.
Selain itu ada ejekan dari lingkungan sekitar anak yang beresiko menyebabkan ia menjadi rendah diri. Jadi sebaiknya Anda mencegah sedini mungkin kebiasaan menghisap jempol itu agar tidak memberi dampak buruk seperti di atas.(sdc/van)