OSLO (HR)— Lebih dari 1.000 orang membentuk lingkaran perdamaian, Sabtu (21/2) malam waktu setempat, di luar sinagoge utama di Kota Oslo, Norwegia. Gerakan lingkaran perdamaian ini merupakan inisiatif kelompok muda Muslim yang bekerja sama dengan komunitas Yahudi.
Dilansir dari laman Telegraph, Minggu (22/2), acara di ibu kota Norwegia ini digelar sebagai bentuk solidaritas atas terjadinya sejumlah serangan terhadap Yahudi di Eropa. Selain itu, aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas dan penolakan terhadap teror yang terjadi di Paris, Perancis, dan penembakan yang terjadi di Denmark, pekan lalu.
Salah satu dari delapan kelompok yang menyelenggarakan aksi ini, Hajrah Arshad, mengatakan bahwa aksi ini untuk memperlihatkan "Islam adalah tentang cinta dan persatuan".
"Kami ingin menunjukkan bahwa Yahudi dan Muslim tidak saling benci," kata Zeeshan Abdullah saat beraksi di depan sinagoge. "Kami tidak ingin seorang individu menjadi gambaran apa itu Islam kepada yang lain. Lebih banyak pencinta perdamaian ketimbang pencinta perang," tambahnya.
Aksi ini juga disertai nyanyian lagu tradisional Yahudi pada akhir hari Sabbath oleh Kepala Rabi Norwegia, Michael Melchior. Lagu itu dinyanyikan di luar sinagoge sebelum peserta aksi mulai bergandengan tangan membentuk lingkaran perdamaian.
Ervin Kohn, pemimpin komunitas Yahudi di Oslo, mengatakan, pertemuan yang dilakukan dalam cuaca dingin dengan temperatur di bawah nol derajat ini sebagai aksi yang unik.
Di sejumlah negara Eropa, insiden anti-Semit memang meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Di Denmark, misalnya, terjadi insiden serangan terhadap sebuah sinagoge di Kopenhagen.
Insiden ini menyebabkan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu meminta kaum Yahudi di Denmark dan sejumlah negara Eropa beremigrasi ke Israel. Tetapi, usulan ini ditolak komunitas Yahudi.(kcm/ivi)