PEKANBARU(RIAUMANDIRI.co) - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, akhirnya meresmikan Gedung Kanker terpadu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Sabtu (4/2). Sebelumnya gedung ini tak kunjung di gunakan karena belum lengkapnya alat-alat kesehatan di Gedung tersebut.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, Dengan adanya gedung terpadu ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. pemerintah provinsi Riau berkomitmen meningkatkan fasilitas kesehatan. Apalagi pertumbuhan masyarakat Riau Terus meningkat. Karena itu fasilitas kesehatan dan pertumbuhan masyarakat harus diseimbangkan.
"Masalah kanker di Riau ini dalam setiap tahunnya didata naik terus. Jadi kita berusaha menyiapkan instalasi kanker terpadu untuk melayani bertambahnya penduduk yang terserang penyakit kanker," Gubri.Andi Rahman, biasa ia dipanggil, mengakui bahwa untuk pelayanan kesehatan terutama untuk peralatan bel sepenuhya bisa mayani masyarakat. Untuk itu, selain dari Pemerintah, Ia juga meminta kepad perusahan, baik BUMN maupun swasta turut membantu dalam penyediaan alat kesehatan.
"Jadi pelan-pelan kita akan tingkatkan, sekurang-kurangnya kita sudah membantu meningkatkan pelayanan. Selain kami BUMN dan swasta ikut berperan aktif peduli kesehatan masyarakat," ungkap Andi.Tingkatkan KepedulianSementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani, sesuai dengan tema peringatan Hari Kanker Sedunia 'We Can I Can' (Kita Bisa Aku Bisa). Bisa membawa perubahan di lingkup masyarakat menjadi pribadi yang peduli kesehatan, tentunya dengan rutin memeriksakan diri.
"Kita harus bersama-sama meningkatkan kepedulian dan waspada terhadap penyakit kanker. Tentunya masyarakat juga harus paham dan mau melakukan pemeriksaan kanker sebagai upaya deteksi dini," ujar Mimi.Terpisah, Direktur Utama RSUD Arifin Achmad, Nuzelly, menjelaskan bahwa masyarakat di Riau masih minim informasi mengenai penanganan dan deteksi dini penyakit kanker. Ia sering menemui kasus dimana masyarakat yang tidak begitu paham mengenai penanganan penyakit kanker maupun tumor.
Masyarakat yang sidah terkena kanker, tidak mau datang lagi ke rumah sakit usai mengikuti operasi.Terkadang kegagalan penanganan kanker sering terjadi dikarenakan masyarakat belum cukup memahami penuntasan pengobatan kanker. Sementara, pihak rumah sakit tidak bisa ikut campur mengenai kesehatan si pasien sampai ke luar rumah sakit.
"Contohnya saja ada pasien yang tidak mau kembali lagi ke rumah sakit karena merasa tumornya sudah mengecil. Baru kembali lagi setelah tumornya membesar, nah inah yang menjadi catatan kami untuk mengedukasi masyarakat. Masalah kanker harus dibicarakan secara multi disiplin," jelas Nuzelly.
Selain kegiatan peresmian gedunnh kanker di RSUD Arifin Achmad, rangkaian kegiatan lainnya, juga diadakan, senam sehat, konseling kesehatan dan gizi serta sosialisasi budaya makan sayur dan buah, di area car free day, Jalan di Ponegoro, Minggu (5/2).