RIAUMANDIRI.co - Meski ginjal memiliki ukuran kecil namun manfaatnya sangat besar dirasakan setiap orang dari organ inilah bergam limbah hingga cairan tubuh yang berlebih akan dibuang. Ginjal juga berperan penting untuk peredaran darah dan mengatur tekanannnya. Di samping itu, ginjal turut memengaruhi tulang karena membantu fungsinya berjalan lebih optimal.
Namun dengan gaya hidup tidak sehat, kerja ginjal dapat menurun. Misalnya orang yang mengalami hipertensi dalam jangka panjang, dapat merusak pembuluh duluh di area ginjal. Dari sisi makanan atau minuman pun ikut memengaruhi kesehatan ginjal. Makanan atau minuman instan cenderung membuat berat kerja ginjal.
Dikutip dari laman Okezone, ada sejumlah hal lain yang ikut menjadikan ginjal tidak sehat. Di antaranya sebagai berikut:
Jarang minum air
Tubuh yang jarang mendapatkan asupan cairan secara cukup membuat kerja ginjal lebih keras. Jika ini berlangsung dalam waktu lama bisa merusaknya dan kemungkinan muncul endapan batu ginjal.
Menahan kencing
Sangat tidak disarankan menahan pipis. Pasalnya urin yang tersimpan cukup lama dalam kandung kemih berpotensi menimbulkan endapan yang kemudian membatu. Jadilah kemudian batu di saluran kencing atau pun ginjal. Menahan pipis berisiko pula memunculkan masalah infeksi saluran kencing (ISK).
Berlebihan mengonsumsi makanan berprotein tinggi
Makanan seperti daging-dagingan jika terlalu sering dikonsumsi memiliki pengaruh buruk bagi ginjal. Ginjal bekerja lebih keras dan kelamaan menjadikannya aus.
Merokok
Kerja ginjal untuk menyaring racun dari rokok cukup berat. Di samping itu racun-racun tersebut juga ikut menurunkan kualitas ginjal dan berisiko mengalami gagal ginjal permanen.
Terlalu sering mengonsumsi makanan bergaram tinggi
Makanan seperti ini biasa ditemui pada jenis makanan siap saji (fast food). Makanan tersebut tidak sehat dan sering disebut makanan sampah (junk food). Pengaruhnya pada ginjal adalah secara perlahan akan merusaknya.
Kelebihan kafein
Minum kopi juga sebaiknya tidak berlebihan. Kafein bisa merusak ginjal saat asupannya kebanyakan di dalam tubuh.
Rutin mengonsumsi obat analgesik
Obat analgesic atau pereda nyeri sebaiknya hanya dikonsumsi saat diperlukan saja. Zat dalam obat tersebut menimbulkan efek samping kerusakan ginjal jika terlalu sering dikonsumsi.(sc/evelin)