DUMAI (riaumandiri.co) - Sebagai upaya pelayanan promotif dan preventif kepada seluruh peserta BPJS kesehatan Kota Dumai, pihak BPJS kesehatan cabang Dumai pada, Rabu(1/2) kemarin, melakukan Launching Mobile Screening, dimana aplikasi yang dapat diunduh dengan Android tersebut, dirancang untuk memberikan keleluasan dan kemudahan pagi peserta BPJS untuk melakukan skrining riwayat kesehatan untuk mendeteksi dini faktor penyakit beresiko tinggi.
Kepala cabang BPJS kesehatan kota Dumai, Adi Nugroho menjelaskan hal itu saat launching program ini dihadapan, Kepala Dinas Kesehatan kota Dumai H Faisal SKM, Direktur RSUD H Syaiful, HRD Wilmar Indra dan puluhan wartawan dari berbagai media.
"Mobil skrining dilakukan dengan cara mengunduh aplikasi BPJS kesehatan melalui playstore , pilih fitur skrining riwayat kesehatan, disana peserta diminta untuk menjawab 47 pertanyaan, hasil skrining dapat diketahui langsung apakah seseorang beresiko rendah, sedang atau tinggi untuk empat penyakit , diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner," beber Adi.
Sistem ini sangat cocok bagi mereka yang tidak sempat memeriksakan langsung kesehatan mereka, atau bagi mereka yang takut disuntik, karena untuk memeriksa beberapa penyakit dilakukan dengan mengambil sampel darah dengan cara menyuntik.
Disebutkan untuk peserta BPJS kesehatan kota Dumai sudah 70 persen masyarakat ikut program ini. Dimana selain program yang baru dan dapat dilakukan sendiri dengan catatan memberikan jawaban yang jujur terhadap seluruh pertanyaan, pengecekkan kesehatan juga dapat dilakukan secara manual dengan mengisi formulir di kantor BPJS Dumai, Untu dilakukan pengecekan terhadap penyakit dimaksud.
"Dengan fitur skrining riwayat kesehatan yang praktis,kami berharap peserta jaminan kesehatan Nasional kartu Indonesia sehat atau JKN-KIS peserta BPJS lebih peduli memeriksa riwayat kesehatan, sehingga resiko penyakit lebih cepat terdeteksi dan dapat ditangani sejak dini, dengan demikian biaya pengobatan pun relatif lebih murah," pungkasnya.
Sementara itu, Kadinkes Kota Dumai, Faisal, memberikan Apresiasi kepada BPJS kesehatan dan menyebutkan bahwa penyakit tidak menular di Indonesia cukup tinggi. Terkait aplikasi yang baru diperkenalkan ini tentunya dapat membantu masyarakat Dumai, karena 100 ribuan lebih warga Dumai yang tidak mampu sudah ikut dalam program JKN-KIS, budget sharin dari provinsi 30 persen dan APBD Dumai 70 persen. "Kami minta aplikasi ini betul-betul disosialisasikan, bisa ke SKPD dan perusahaan sehingga pencegahan dapat optimal," pintanya.
Dengan adanya tindakan pencegahan ini dapat meminimalisir mereka yang datang sakit kronik. Bahkan saat ini mereka yang berkunjung ke Puskesmas umumnya untuk berobat, kedepan tidak hanya berobat tapi juga memeriksa kesehatan. menelan Rp 60 miliar.