PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Dewan Pimpinan Pusat Laskar Melayu Bersatu Provinsi Riau memberikan sejumlah rekomendasi terkait situasi dan kondisi antar seluruh umat beragama, khususnya umat Islam di Indonesia. Rekomendasi ini kemudian diserahkan kepada Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau, dan Front Pembela Islam Provinsi Riau.
Rekomendasi ini diserahkan langsung oleh Datuk Panglima Besar DPP LMB, Datuk Sri Lela Setia Negara Letjend TNI (Purn) H Syarwan Hamid, di sebuah hotel di Pekanbaru, Senin (30/1).Dalam rekomendasi dengan nomor : 021/DPP-LMB/I/2017, DPP LMB berisi 8 poin. Dimana semuanya terkait kondisi mutakhir yang terjadi di Indonesia. Adapun isinya antara lain, Laskar LMB mendukung sepenuhnya MUI dan Ust Habib Muhammad Rizieq Hussein bin Muhammad Shihab (Imam Besar FPI). Laskar LMB bersiap sedia setiap saat menjalankan amar makruf nahi mungkar bersama ormas Islam atau individu dimana dan kapanpun.
Selanjutnya, Laskar LMB mengutuk keras sikap seseorang atau lembaga yang merendahkan atau mendeskriditkan Lembaga MUI atau ulama yang menegakkan amar makruf nahi mungkar. Laskar LMB mengimbau umat Islam untuk melakukan salat hajat di tempat masing-masing, atau tempat yang disepakati untuk keselamatan atau kehancuran bagi kelompok, kelompok, atau person, yang memusuhi Islam, MUI, dan ulama.
Berikutnya, Laskar LMB mengimbau Kapolri untuk berhati-hati dan bersikap adil dalam menghadapoi setiap gerakan atau problematika umat, dan keadaan bangsa yang semakin meruncing menuju perpecahan yang dapat mengancam keutuhan RI dan NKRI. Laskar LMB mengimbau MUI, Lembaga Dakwah Islam, dan person atau individu ulama agar berdakwah tidak meremehkan atau merendahkan lembaga, ormas, LSM, media, dan lain-lain dalam menyampaikan materi dakwah dalam sega bentuk media.
Kemudian, Laskar LMB menolak kriminalisasi MUI, Ulama, dan aktifis Islam. Terakhir, Laskar LMB meminta kepada komponen bangsa untuk melawan komunis dengan segala bentuk kegiatan di Indonesia dan Riau khususnya.Kepada Haluan Riau, Datuk Panglima Besar DPP LMB, Syarwan Hamid, menyebut kalau rekomendasi ini merupakan kesepakayan bersama agar seluruh komponen masyarakat untuk merapatkan barisan. Menurutnya, perkembangan keadaan saat ini telah mengarah ke tahap yang mengkhawatirkan, terutama menyangkut ancaman terhadap konflik horizontal, ancaman terhadap perpecahan antar kelompok masyarakat, dan sebagainya.
"Dan itu harus dijawab. Bukan kita diam saja. Tapi kita harus memperliihatkan bahwa kita harus bisa menjadi peredam terhadap perpecahan kesatuan bagsa kita," kata Syarwan Hamid.Kalau perlu, kata mantan Menteri Dalam Negeri, jika ancaman tersebut membahayakan, maka seluruh komponen masyarakat harus melakukan upaya pembelaan diri."Kalau ancaman itu mengancam bangsa, kita harus berjuang untuk menyelamatkan bangsa ini sebagai bagian dari kekuatan bangsa," lanjut Syarwan Hamid.
Atas rekomendasi tersebut, lanjut Syarwan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya menindaklanjutinya, baik ke dalam maupun ke luar. Ke dalam, sebutnya, pihaknya untuk merapatkan barisan, seperti upaya-upaya konsolidasi."Mereka yang di tingkat provinsi, kabupaten, hingga ke bawah. Itu menjadi suatu kekuatan. Membangun jaringan bersama. Jika suatu waktu diperlukan kekuatan, kita dengan cepat bisa siap," tegas Syarwan Hamid.Sementara ke luar, terang Syarwan, pihaknya terus mencermati berbagai perkembangan yang terjadi. Pihaknya tidak ingin hal tersebut berkembang begitu jauh.
"Kemudian, kita juga mengingatkan semua pihak, kepada pemerintah, kepada tokoh agama yang lain, untuk itu jangan sampai mengambil langkah-langkah yang keliru," sebut Syarwan Hamid."Tadi kan ada seruan kepada polisi untuk hati-hati. Jangan menangani masalah seperti menangani teroris hanya berdasarkan pasal-pasal KUHP. Salah, tangkap, dan diperkarakan," sambungnya mengingatkan.Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Riau, Zulhusni Domo, menyebut kalau MUI yang merupakan tempat bernaung para ulama dari berbagai mahzab dan marhab. Tempat berteduh umat Islam dari berbagai latar belakang.
Sebagai rumah besar umat Islam, sebut Zulhusni Domo, tentu pihaknya menyambut baik adanya rekomendasi yang dikeluarkan LMB. "Dukungan yang diberikan LMB kepada MUI dan perjuangan FPI. Ini sebetulnya spirit bagi kita umat Islam di Indonesia khususnya di Riau ini. Kita tidak boleh takut-takut dalam memperjuangkan kebenaran dan menegakkan keadilan," sebut Zulhusni.Menilik kondisi saat ini, papar Zulhusni, penegakkan hukum di Indonesia seperti pisau, tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Sebagai contoh, sebutnya, seperti penanganan perkara yang menjerat Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, dalam kasus dugaan penistaan agama.
"Ini kan opini dibawa kemana-mana. Karena itu, mudah-mudahan ini (rekomendasi dari LMB,red) menjadi spirit bagi FPI sebagai garda terdepan yang fokus masalah ini (dugaan penistaan agama,red), dan MUI sebagai wadah besar umat Islam tentu semakin bertambah semangat berkat dukungan dari LMB," imbuh Zulhusni Domo."Dan tentu kita berharap kepada seluruh komponen masyarakat lainnya untuk memberikan dukungan yang sama. Sehingga kita umat islam ini bersatu. Bangsa ini bersatu, maka kita tidak bisa dikalahkan oleh apapun. Kita cinta NKRI. Kita cinta bangsa dan agama (Islam) ini," lanjut Zulhusni.
Senada, Ketua Tanfizi FPI Riau, R Ade Hasibuan, mengatakan kalau apa yang dilakukan LMB merupakan suatu anugerah dari Allah SWT. "Apalagi pasca (aksi) 212, kekuatan umat Islam kita senantiasa menguatkan barisan," sebut R Ade Hasibuan.Terkait adanya rekomendasi tersebut, R Ade Hasibuan mengatakan kalau hal ini akan disampaikan langsung kepada Imam Besar FPI, Habib Rizieq. "Karena kegiatan seperti ini juga dilakukan oleh kelompok-kelompok maupun ormas Islam seluruh Indonesia. Karena kita berkomitmen untuk menjaga NKRI, dan keutuhan bagsa ini. Jangan sampai kita dipecah belah kelompok-kelompok tertentu," pungkas R Ade Hasibuan.