JAKARTA (riaumandiri.co)- Hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bulan ini memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-day reverse repo rate) di level 4,75 persen. Dengan demikian, deposit facility tetap di level 4% dan lending facility tetap di level 5,5 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, pihaknya mewaspadai risiko yang datang dari global, terutama terkait dengan arah kebijakan Amerika Serikat (AS) dan China. Tak hanya itu, pihaknya juga mewaspadai potensi kenaikan harga minyak mentah internasional di tahun ini.
Sementara dari sisi domestik, otoritas moneter mewaspadai dampak penyesuaian harga yang diatur pemerintah (administered prices) terhadap inflasi tahun ini.
"BI akan terus optimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran dengan tetap pertimbangkan dukungan bagi optomilisasi pertumbuhan ekonomi," kata Tirta saat konferensi pers di kantornya, Kamis (19/1).
Lebih lanjut menurutnya, BI akan melakukan penguatan koordinasi dengan pemerintah dengan fokus pada tingkat inflasi agar beada pada sasaran. Tak hanya itu, penguatan koordinasi tersebut juga akan fokus pada reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(kon/ara)