Disiplin itu identik dengan keberhasilan. Disiplin itu muaranya adalah kesuksesan dan kemenangan. Allah SWT memerintahkan kepada umat-Nya, untuk melaksanakan shalat 5 waktu sehari semalam, artinya adalah agar kita umat Islam yang sudah baligh berkewajiban untuk melaksanakan shalat itu di awal dan tepat waktu. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang telah ditentukan waktunya atas orang orang yang beriman (Q.S Annisa 103). Shalat itu dapat menyuruh berbuat makruh dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar. Dan tidak boleh dilalaikan.
Kalau dilalaikan juga akan diancam dengan ancaman masuk neraka wail sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Ma'un ayat 4-7, maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya, yaitu orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna (zakat), apalagi diabaikan.
Sangat relevan aturan yang diperintahkan oleh Allah SWT tentang kewajiban shalat dengan siklus atau rutinitas keseharian yang dijalani oleh setiap muslim selama menjalani kehidupan ini. Tidak ada saling tumpang tindih antara sesuatu kepentingan dengan yang lainnya, tidak menjadi resistensi bagi seseorang untuk melaksanakan aktifitas sesuai dengan urusan atau kegiatan yang sedang ditekuni. Tiap bangun tidur dimulai dengan mengerjakan shalat shubuh. Untuk wilayah Pekanbaru dan sekitarnya jadwal untuk shalat subuh saat ini pukul 04.56 wib. Artinya sebelum waktu itu seseorang muslim diharuskan bangun agar tidak terlambat melaksanakan shalat subuh. Bisa juga bangunnya lebih awal agar lebih banyak waktu untuk menyesaikan tugas tugas yang lain. Misalnya shalat tahajjud, mengaji, belajar, olah raga dll. Pada waktu istirahat siang dilanjutkan dengan mengerjakan shalat zuhur. Dianjurkan siang itu tidur sejenak untuk menjaga kesehatan, di antaranya, melancarkan kembali metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah, menenangkan syaraf dan mampu meningkatkan daya otak. Di sore hari istirahat lagi, diiringi dengan shalat ashar. Selesai beraktifitas di sore hari menjelang malam, shalat magrib, dan di malam hari menjelang tidur melaksanakan shalat isya', begitu seterusnya.
Seorang peserta didik sejak usia dini sudah dianjurkan untuk melaksanakan shalat agar setelah dewasa nanti mereka terbiasa. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud "Suruhlah anak-anakmu shalat ketika umur 7 tahun dan pukulah (pukulan mendidik) jika mereka berumur 10 tahun. Shalat yang betul bagi peserta didik akan tercermin dari sikap, budi pekerti, akhlak, tingkah laku, sifat jujur, begitu juga hubungan sosialnya dengan sesama teman, berineraksi dengan sesama teman, adik, kakak, orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya, pintar membagi waktu dengan seksama agar tidak banyak terbuang sia-sia.
Bagi siswa yang ikut latihan PBB, berolah raga, senam, hiking, semua itu merupakan beberapa cara membentuk pribadi yang disiplin, agar tubuh menjadi sehat. Namun tujuan utama disiplin itu adalah agar bisa meraih ilmu, amal kebaikan dan akhlak yang tinggi untuk bekal di dunia maupun di akhirat nanti. Seorang peserta didik muslim belum dikatakan disiplin bila belum melakukan perintah shalat sesuai dengan waktunya. Karena shalat itu tiang agama, jika dilaksanakan berarti menegakkan agama, jika meninggalkan berarti meruntuhkan agama (Hadist Riwayat Bukhari Muslim)
Beberapa sisi negatif yang diamati dari pelajar saat ini mulai dari masalah kecil sampai masalah besar. Mulai dari persoalan yang akibatnya sedikit sampai pada persoalan yang berakibat fatal. Mulai dari kenakalan yan dilakukan secara sembunyi-sembunyi sampai pada kenakalan yang dilakukan secara terang-terangan. Di antaranya adalah sulitnya mereka bangun sebelum waktu subuh tiba, padahal jika mereka bangun sebelum subuh lalu melaksanakan shalat shubuh di masjid secara berjama'ah, betapa penuhnya Masjid, betapa besarnya keberkahan dari ALLAH SWT, namun kalau bangun terlambat, otomatis shalat subuh juga terlambat , dan menyebabkan kemurkaanNYA. Ketika sekolah membuat dan menetapkan peraturan pada suatu sekolah misalnya jam masuk belajar dimulai pukul 7.00 WIB. Apabila ada siswa yang terlambat walaupun beberapa menit saja, pintu gerbang ditutup, jika kesalahan ini dilakukan berulang kali, maka sanksinya bertambah berat, bisa dipanggil orang tua, bahkan sampai akhirnya dikeluarkan atau dipindahkan ke sekolah lain. Itu baru peraturan yang dibuat oleh sekolah.
Belum lagi peraturan yang dibuat oleh pejabat misalnya camat, bupati sampai pada presiden. Kalau seandainya peraturan yang telah dibuat dilanggar, maka sanksinya lebih berat lagi. Perintah sholat adalah peraturan yang dibuat oleh sang pencipta , yang telah memberikan segalanya kepada kita semua, seharusnya lebih ditaati lagi, agar tidak mendapatkan ancaman yang lebih berat dan itu pasti terjadi, tuhan tidak pernah ingkar dengan janji-Nya. Hubungan muda mudi pelajar saat ini, kalau tidak dibentengi dengan pondasi agama, sudah sangat mencemaskan, sudah berapa pasang pelajar yang dikeluarkan karena ketahuan melakukan asusila, kalau dilihat para pelajar saat ini berboncengan dengan motor lebih dari pada pasangan suami istri. Padahal Alqur'an sebagai pedoman umat islam dijelaskan "Janganlah dekati zina" apalagi melakukannya. Kemudian sesuatu yang perlu menjadi perhatian dari pelajar ini adalah, seringnya mereka itu buang buang waktu sia sia, misalnya selalu sibuk dengan hp, padahal belum tentu semua yang di akses itu baik, semestinya banyak waktu yang bisa dimamfaatkan dengan hal yang berguna, namun hilang percuma.
Yang paling punya tanggung jawab dalam hal ini pastilah orang tua atau wali, namun tidak semua aktifitas seorang anak bisa dipantau oleh orang tua dan wali , ketika mereka berada dirumah , karena masih bisa diamati, namun ketika mereka diluar rumah, maka disini perlu kerja sama dari semua pihak. Saat dihadapan guru melintas sepasang pelajar yang sedang naik motor, guru tadi sah sah saja bertanya di sekolah apakah mereka muhrim atau tidak, untuk ditindak lanjuti, dalam Alqur'an surat Al-Isro' Allah berfirman 'janganlah kamu mendekati zina, karena zina itu sungguh perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk'. Ketika seorang ulama melewati tempat karaoke yang penuh sesak dengan pengunjung, ulama tadi bisa saja dalam ceramahnya di Masjid bertausyiah tentang hukum karauke dalam Islam, bisa juga berupa himbauan kepada umat. Seorang masyarakat umum melihat ada tawuran pelajar ditengah jalan, orang itu bisa saja melerai dan menasehati para pelajar tadi, kalau tidak bisa sendiri berdua dan seterusnya, atau bisa juga melaporkan ke polisi. Artinya adalah, semua kita punya peran untuk mendoakan, mengawasi, memfasilitasi, membimbing, menjembatani para pelajar kita agar mereka tidak salah arah. Mereka nanti yang diharapkan bisa menjadi pemimpin yang disiplin, cerdas, beriman, jujur, sesuai dengan cita cita pahlawan kemerdekaan kita dulu, yang telah merasakan betapa pahitnya hidup dijajah. Betapa lamanya masa penjajahan itu jika dibandingkan dengan lamanya Indonesia merdeka. Sekarang kita sudah merdeka, butuh pemimpin yang namanya dikenang sama seperti para pahlawan kita dulu, baik yang diketahui namanya maupun tidak. Begitu harapan kita untuk para pelajar dan para pemimpin dinegri ini.
Ibaratkan sebuah kapal yang sedang berlayar di tengah lautan, walaupun para penumpang tadi banyak orang baik-baik, namun jika ada satu orang saja yang ingin membocori kapal itu, maka semua akan tenggelam.
*Guru SMA 2 Tambang, KAMPAR