DURI (riaumandiri.co)-Kota Duri di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, tampak diselimuti kabut asap pada Rabu (18/1) pagi. Kondisi itu merupakan buntut dari kebakaran lahan yang terjadi di kawasan itu, sejak beberapa hari belakangan ini.
Kabut asap yang lumayan tebal, mulai dirasakan pada pagi dan malam hari. Sejak keberadaan kabut asap itu, kondisi cuaca di kota itu mulai masuk pada level tidak sehat.
Meski sebagian besar titik api telah dipadamkan tim gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan regu Damkar, namun asap tipis itu dirasa sedikit menyesakkan dada.
"Kondisinya asap sudah mulai menyesakkan dada. Kalau malam dan pagi hari sangat kental terasa," keluh Arifin, salah seorang warga Duri.
Meski belum berdampak bagi kesehatan warga, namun sejauh ini sama sekali belum ada langkah konkrit dari pemerintah dalam mengeluarkan imbauan ataupun bantuan masker bagi masyarakatnya.
Sementara itu, indeks pencatat kondisi udara atau ISPU milik PT Chevron Pasifik Indonesia, kualitas udara Duri Camp berada di level 197, Minas 146, Rumbai 128, Dumai 129 dan Bangko 146.
Sesuai dengan data ersebut, kondisi udara di Duri dan sekitarnya sudah masuk dalam kategori tidak sehat. Karena level ISPUnya berada di antara 101-199.
Warga berharap kondisi itu tidak berlangsung lama, karena bencana asap ini membuat banyak kerugian dalam segala aspek.
"Jangan sampai semua pihak yang sudah berupaya maksimal melakukan pemadaman di lahan-lahan yang terbakar menjadi kecewa tidak dapat mewujudkan harapan masyarakat," ujar Edy, salah seorang ASN di Mandau.
Sementara itu, pukul 07.00 WIB tadi, kawasan Duri menuju Dumai tepatnya disekitar Kilometer 12 Kulim, Desa Sebangar, curah hujan turun dengan deras. Namun di bagian kota hanya diguyur gerimis disertai petir yang beberapa kali terdengar berdentum dengan keras.
Terkait kondisi itu, Direktur RSUD Duri, dr Ersan menghimbau kepada masyarakat Duri dan sekitarnya untuk mengenakan masker saat berada di luar rumah. Khususnya kepada masyarakat yang sangat rentan terhadap penyakit yang diakibatkan dari kabut asap.
"Tetap jaga kesehatan, dengan perbanyak minum air putih dan kurangi aktivitas diluar rumah jika kabut asap terus berlanjut. Khususnya bagi ibu hamil dan memiliki balita," ujarnya. (rtc, grc, ral, sis)