Ujung Tanjung (RIAUMANDIRI.co) - Ratusan warga, Selasa (17/1) mendatangi Kantor Pengadilan Negeri Rokan Hilir (Rohil) untuk berunjuk rasa menuntut keadilan atas tuntutan dugaan tindak pidana penipuan terdakwa Zailani atas pembelian pupuk organik milik Ir Suyono warga Sumut.
Mereka mengatasnamakan Aksi Rakyat Usung Keadilan (Arus Adil) meminta agar masyarakat Rohil bersama menyuarakan keadilan ke PN Rohil terkait ditahannya dan dijadikannya H Zailani Sianturi sebagai terdakwa.
Koordinator Aksi M Riduan Nasution mengatakan, penetapan tersangka dan penahanan saudara Zailani tidak sah. Namun hingga saat ini Zailani masih meringkul ditahanan dengan status terdakwa tanpa satupun alasan hukum yang jelas.
"Bapak hakim yang terhormat, ketukan palumu sangat menentukan nasib banyak orang. Maka dari itu kami sangat berharap tegakkanlah hukum yang seadil-adilnya," ujarnya.
Dalam aksi itu, ada beberapa tuntutan mereka kepada PN Rohil. Diantaranya, meminta majelis hakim agar mempertimbangkan putusan Praperadilan PN Pekanbaru yang telah berkekuatan hukum yang amar putusannya menyatakan bahwa penetapan tersangka dan penahanan Zailani Sianturi tidak sah.
Selain itu, mereka meminta Ketua PN Rohil agar menjelaskan dasar hukum ditetapkannya Zailani Sianturi sebagai terdakwa. Majelis hakim juga diminta membebaskan Zailani Sianturi dari segala tuntutan hukum.
"Kami meminta ketua Pengadilan Negeri Rokan Hilir mengundurkan diri dari jabatannya apabila tidak melaksanakan Tupoksinya sebagai ketua dengan baik dan benar," tegasnya.
Taman Purba SH Kuasa Hukum Zailani Sianturi menambahkan, persidangan ini berawal penyidikan dilakukan polisi. Pada wak tu itu dengan dasar lemah menetapkan Zailani sebagai tersangka. Atas penetapan itu tim kuasa hukum melakukan Praperadilan di Pekanbaru.
Setelah adanya persidangan dan bukti yang kuat, hakim Praperadilan memutuskan penetapan tersangka dan penahanan Zailani Sianturi tidak sah.
"Artinya kalau tersangka tidak sah tidak ada tersangka dalam perkara itu, sekarang kok jadi terdakwa. Apa bisa begitu pengadilan," ujar Purba.
"Jangan ada titipan perkara dari manapun kemudian jadikan pengadilan jadi alat melegalkan perbuatan tidak sah. Pengadilan ini sebagai benteng terakhir untuk mendapatkan keadilan," tambah Purba.
Pantauan di lokasi ratusan warga dari Arus Adil itu melakukan orasi di depan pintu gerbang kantor PN Rohil Ujung Tanjung. Mereka juga sekaligus mengawal proses berjalannya sidang Zailani Sianturi.
Adapun agenda sidang itu dengan melakukan tang gapan tim penasehat hukum atas tanggapan dari Jaksa. Dalam hal ini, penasehat hukum Zailani akan menjawabnya secara tertulis.