SELATPANJANG (RIAUMANDIRI.co) - Jelang perayaan Imlek 2568 atau tahun ayam api 2017 Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Selatpanjang serta Imigrasi Kelas II Selatpanjang akan mengoptimalkan pengawasan.
Kepala Pelaksana Harian (Plh) Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang, Suharto, mengatakan pihaknya telah melakukan segala persiapan, baik untuk jalur domestik maupun internasional. Salah satunya di Pelabuhan Tanjung Harapan telah dipasang beberapa titik Closed-Circuit Television (CCTV) dan x-ray.
"Pemantauan ini sistemnya online dan dapat dipantau langsung dari Kemenhub itu guna mengantisipasi adanya lonjakan penumpang jelang dan pasca liburan Imlek mendatang. Sebab, hampir di tiap tahunnya banyak lonjakan penumpang khususnya yang mempergunakan roda transportasi laut," kata Kepala Ph Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang Kepada Haluan Riau Selasa (17/1) di ruang kerjanya.
Dia mengaku, bahwa sebelumnya KSOP pernah mewacanakan penambahan jumlah ponton yang ada di Pelabuhan Tanjung Harapan tersebut, namun hingga saat ini belum bisa terealisasi karena dari pihak PT Pelindo yang menjanjikan ponton tersebut, belum bisa mewujudkannya.
Guna mengatasi lonjakan penumpang pihak perusahaan pelayaran sudah melakukan penambahan armada. Selain itu, akan diberlakukan 3 boarding gate sebelum menuju ke pelabuhan.
Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang, KSOP masih gunakan sistem lama, yakni, buka tutup. Namun, segala kekurangan pelayanan pada tahun lalu dirinya dan jajaran akan berusaha meminimalisir hal tersebut.
Untuk perayaan Imlek di Selatpanjang, setiap tahun selalu mengalami peningkatan lonjakan penumpang yang akan menghabiskan liburan mereka.
"Untuk perayaan imlek tahun 2015, lonjakan penumpang domestik dan mancanegara mencapai 13.000 orang, sedangkan 2016 terjadi peningkatan yang mencapai dan diprediksi jumlah lonjakan penumpang akan lebih besar lagi,"ungkapnya.
Selain KSOP Selatpanjang, pihak Kantor Imigrasi Kelas II Selatpanjang juga akan mengoptimalkan pengawasan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di wilayah Kepulauan Meranti.
Optimal pengawasan akan dilakukan dipelabuhan, penginapan dan lingkungan masyarakat yang menjadi pusat arus masuk dan keluar serta tempat inap Warga Negara Asing (WNA) selama melakukan wisata religi di Kota Sagu ini.
Demikian diungkapkan Kepala Imigrasi Kelas II Selatpanjang, Tohadi MH didampingi Kasi Wasdakim, Hidayat, Kepada Haluanriau Selasa (17/1), siang ketika berbincang-bincang di ruang kantornya Jalan Merdeka, Kota Selatpanjang.
Menurutnya, pengawasan dan pemantauan tersebut ditingkatkan karena seperti tahun-tahun sebelum menjelang perayaan Imlek khususnya di Kota Selatpanjang ini, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) meningkat cukup signifikan.
”Pengawasan secara optimal sudah rutin kami lakukan, terutama dalam hal kegiatan Imlek yang berpotensi ramai mendatangkan wisatawan mancanegara untuk berwisata religi di Kota ini," kata Tohadi.
Tohadi menjelaskanihaknya setiap saat terus melakukan pengawasan secara kontinu yang dilakukan bersama tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) yang melibatkan pihak kepolisian.
"Jika ada warga negara asing yang datang kesini dia wajib lapor, dan kita akan selalu pantau kegiatannya, jika ada yang melakukan pelanggaran keimigrasian maka akan kita tindak, kalau selama ini belum ada kita temukan pelanggaran," katanya.
Di samping itu, dalam melakukan pengawasan orang asing atau wisatawan di wilayah Kepulauan Meranti nantinya, pihaknya berharap kepada masyarakat atau pihak terkait untuk segera melaporkan bila menemukan pelanggaran atau masalah terkait WNA.
Selain melakukan pengawasan, pihak Imigrasi Selatpanjang juga telah menerapkan aplikasi pendeteksian warga negara asing berbasis online lokal yang bernama Kasiwasdakim Selatpanjang mobile.
"Aplikasi ini biasanya digunakan oleh pihak hotel yang melayani pengunjung warga negara harus seoptimal mungkin, "tutupnya.