JAKARTA (HR)-Maskapai Lion Air membuat geger penerbangan nasional. Hampir semua jadwal rute perjalanan Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (19/2), terlambat. Ratusan penumpang yang telantar, akhirnya mengamuk.
Rasa amarah itu muncul karena dipicu sikap manajemen Lion Air. Pasalnya, tidak ada yang mau turun langsung menjelaskan kepada calon penumpang. Pimpinan maskapai penerbangan itu hanya meninggalkan permasalahan ini kepada bagian operasional di Bandara.
Hingga tadi malam, setidaknya ada 54 penerbangan pesawat Lion Group di terminal 1 dan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, yang mengalami delay.
Sekitar pukul 20.30 WIB, beberapa calon penumpang Lion Air menutup pintu boarding lounge di terminal 3 dengan sebuah meja dan meminta pemilik maskapai tersebut, Rusdi Kirana dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan datang ke Soekarno-Hatta untuk menemui mereka.
"Kepada pihak Angkasa Pura, tolong pertanggungjawabannya, karena menelantarkan penumpang. Kepada Pak Rusdi Kirana datang ke sini dan melihat keadaan di sini. Kalau bisa Menhub (Ignasius Jonan) juga datang," ujar seorang calon penumpang, Ketut Budi Astra, melalui pengeras suara.
Aksi penutupan ini membuat banyak calon penumpang yang tertahan di luar ruangan. Petugas Bandara yang berjaga di lokasi tampak kewalahan dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk menenangkan para calon penumpang yang emosi.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, setidaknya ada 54 penerbangan milik dua maskapai di bawah bendera Lion Group yaitu PT Lion Mentari Airlines dan PT Batik Air delay sejak kemarin. Hal ini membuat ratusan penumpang menumpuk di terminal 1 dan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Di terminal 1, tercatat ada lima pesawat Lion Air yang sesuai jadwal seharusnya diterbangkan kemarin namun ternyata baru hari ini lepas landas. Lima nomor penerbangan pesawat tersebut adalah Lion Air JT 342 dan JT 332 dengan tujuan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Lion Air JT 606 dengan tujuan Bandara Sultan Thaha Jambi, Lion Air JT 296 menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan Lion Air JT 218 yang terbang ke Bandara Kualanamu Medan.
Pingsan karena Lapar
Keadaan semakin parah karena Lion Air tetap membuka check in sepanjang Kamis (19/2). Padahal masih banyak penumpang yang sejak pagi masih terlantar sehingga ruang tunggu bandara penuh. Tak ada minuman dan makanan yang juga disediakan untuk penumpang. Buntutnya, mereka pun harus rela menahan lapar.
Selain kelaparan, ada penumpang yang pingsan karena kelelahan menunggu sejak pagi.
"Salah satu penumpang marah besar kepada petugas karena ada keluarganya yang pingsan karena tak ada minuman atau makanan. Sementara pihak Lion Air cuek," ujar Erni, salah satu calon penumpang Lion Air tujuan Solo.
Sebelumnya, ada kesepakatan bahwa pihak manajemen Lion Air bertemu dengan perwakilan penumpang. Namun upaya itu akhirnya tak jadi terlaksana. Penyebabnya juga tidak diketahui.
"Tolong pihak manajemennya turun. Tanggung jawab, jelaskan ke kita. Jangan digantungin kayak gini," tutur Erni, penumpang Lion Air yang juga menunggu keberangkatannya.
"Ini sudah menyalahi aturan. Kalau delay itu pihak maskapai harus bertanggung jawab atur kalau ada yang mau pindah maskapai. Kalau penumpang mau tunggu, harus disediain hotel. Bukan kayak gini dibuat terlantar. Saya mau tuntut," tambah penumpang lainnya, Yules Kelo yang berprofesi sebagai pengacara. (bbs, dtc, ral, sis)