Jakarta (HR)-PT Liga Indonesia mengungkapkan bahwa penundaan kick-off Indonesia Super League 2015 mempunyai dampak besar. Mereka juga mengungkapkan bahwa secara tenis berat untuk menggelar kick-off ISL dua pekan lagi.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memutuskan untuk belum memberikan rekomendasi terkait bergulirnya ISL pada 20 Februari mendatang. Keputusan itu diumumkan pada Rabu (18/2) lalu. Imam memutuskan untuk belum memberi rekomendasi setelah menerima laporan proses verifikasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Rekomendasi belum bisa diberikan akibat syarat-syarat yang diminta BOPI belum dipenuhi oleh klub-klub ISL. Mereka diberi waktu selama dua pekan, hingga 4 Maret mendatang, agar syarat-syarat seperti bebas tunggakan gaji, NPWP klub dan pemain, dan kontrak pemain bisa dilengkapi.
PT Liga menghormati keputusan itu. CEO PT Liga Joko Driyono juga menyebutkan bahwa masalah penundaan ini menjadi permasalahan yang serius.
Pria yang juga menjabat sebagai sekretaris jenderal PSSI itu juga memastikan bahwa kick-off ISL berat untuk digelar dalam dua pekan ke depan.
"Kami menganggapnya ada ketidakpastian dalam kick-off ini. Ketidakpastian ini memiliki dampak yang besar bagi kami, liga, klub dan seluruh partner yang terlibat dalam kompetisi ini,"
"Oleh karenanya ini menjadi masalah yang tidak mudah dan ini masalah yang cukup serius tapi harus dikelola dengan sangat hati-hati, rasional, terukur dan penuh dengan perencanaan yang baik pula."
"Secara teknis, mengesampingkan syaratnya dipenuhi atau tidak, kami pastikan kick-off dua minggu ke depan tidak mungkin," tegasnya.
Joko sebelumnya mengatakan bahwa dia menghormati keputusan Menpora untuk menunda kick-off ISL. Walaupun demikian, jadwal baru jadi persoalan.(dtc/pep)