JAKARTA (Riaumandiri.co) - Beberapa penelitian ilmiah mengatakan bahwa vitamin K, bersama dengan kalsium dan vitamin D, berfungsi untuk menjaga tulang tetap kuat, terutama pada orang lanjut usia. Menurut dr. Josh Axe, ahli nutrisi dan pengobatan natural bersertifikat, ada dua jenis vitamin K di dalam makanan kita sehari-hari, yaitu vitamin K1 dan K2.
Vitamin K1 ditemukan dalam sayuran dan vitamin K2 yang juga disebut menaquinone ditemukan dalam produk susu dan diproduksi oleh bakteri dalam usus kamu.
"Ada juga versi sintetis vitamin K3 yang saya tidak rekomendasikan. Sebaiknya, konsumsi dari sumber alami saja," kata dr. Axe.
Inilah 10 makanan yang paling banyak mengandung vitamin K, menurut dr. Axe:
1. Sayuran berdaun hijau (misalnya kale dan sawi)
½ cangkir: 444 mcg
2. Natto (fermentasi kedelai)
1/4 cangkir: 500 mcg
3. Daun bawang (scallions)
½ cangkir: 103 mcg
4. Kembang kol
½ cangkir: 78 mcg
5. Kubis
½ cangkir: 82 mcg (lebih dari 100% DV)
6. Brokoli
½ cangkir: 46 mcg
7. Susu (fermentasi)
½ cangkir: 10 mcg
8. Prune
½ cangkir: 52 mcg
9. Mentimun
Satu buah ukuran sedang: 49 mcg
10. Basil kering
1 sdm: 36 mcg
Efek samping
Kekurangan vitamin K sangat jarang terjadi. Kekurangan vitamin K bisa terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap vitamin dari saluran usus dengan benar. Kekurangan vitamin K juga dapat terjadi setelah pengobatan antibiotik jangka panjang.
Orang yang kekurangan vitamin K cenderung memiliki memar dan pendarahan. Sehingga, penting menjaga kadar vitamin K dalam darah kamu hampir sama dari hari ke hari. Kebutuhan vitamin K tergantung pada usia dan jenis kelamin. Juga tergantung pada kondisi perorangan. Ibu hamil, menyusui dan orang yang sedang sakit membutuhkan vitamin K dalam jumlah yang lebih banyak.
Food and Nutrition Board Institute of Medicine merekomendasikan:
1. Bayi
0 sampai 6 bulan: 2.0 mikrogram perhari (mcg/hari)
7 sampai 12 bulan: 2.5 mcg/hari
2. Anak-anak
1 sampai 3 tahun: 30 mcg/hari
4 sampai 8 tahun: 55 mcg/hari
9 sampai 13 tahun: 60 mcg/hari
3. Remaja dan dewasa
Pria dan wanita 14 sampai 18 tahun: 75 mcg/hari
19 tahun ke atas: 90 mcg/hari untuk wanita, termasuk ibu hamil dan menyusui. Sedangkan pria di kelompok usia yang sama memerlukan 120 mcg/hari. (kom/vie)