JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Massa aksi Bela Islam Jilid III atau Aksi 212 yang menuntut ketegasan proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama, telah disusupi puluhan kardus minuman kemasan jenis teh yang diduga sengaja disuntikkan zat berbahaya untuk menyabotase aksi yang berlangsung super damai itu.
Bermula diantara peserta aksi yang meminum minuman ringan tersebut merasa aneh dan pahit dengan rasanya. Lalu ditemukan sedikit isolatif bening di pinggir minuman berkemasan berupa gelas itu.
Ketika isolatif tersebut dicabut, seketika air dari dalam gelas plastik memancar keluar melalui lobang sebesar jarum suntik yang semula tertutup oleh isolatif. Melihat kejanggalan itu, suasana menjadi heboh dan didapati pada gelas-gelas yang lain juga ditemukan lobang yang ditutupi isolatif bening.
Diantara peserta aksi berspekulasi bahwa minuman itu sengaja disusupi untuk mempengaruhi emosional peserta aksi menjadi tak terkendali dengan harapan merusak aksi super damai. Ada juga yang mengaku merasa pusing dan tiba-tiba lelah setelah meminum minuman tersebut.
Selanjutnya minuman gelas yang telah tersebar di antara massa aksi, ditarik kembali dan dibawa ke tim relawan kesehatan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Oleh tim BSMI, langsung dilakukan uji lab sederhana, namun hasil sementara dipastikan cairan itu tidak tercemar kandungan Sianida dan Arsenik.
Lebih lanjut puluhan kardus minuman gelas itu diamankan sebagai barang bukti dan beberapa gelasnya disimpan sebagai sampel untuk uji lab yang lebih lanjut. “Hasil cek di lapangan, belum diketahui kandungan racunnya, namun dipastikan bukan Sianida dan Arsenik. Kita akan selidiki lebih lanjut kandungan mikrobiologi apa yang telah dimasukkan,” kata Bambang Edi yang merupakan bagian dari tim BSMI.
Publisher: Nandra F Piliang