JAKARTA (Riaumandiri.co) - Setelah beberapa bulan berdiet, berat badan pun turun. Namun tak lama kemudian, berat badan kembali naik dan bahkan naik secara berlebihan, kondisi ini dinamakan dengan kegemukan yo-yo yang seperti permainan yo-yo yaitu naik dan turun secara drastis.
Kamu familiar dengan kondisi ini?
Menurut penelitian yang dilansir dari boldsky.com, kondisi ini tak hanya terjadi karena pemilihan pola diet yang salah namun juga karena mikrobiom yang ada dalam usus.
Dalam percobaan yang melibatkan tikus obesitas, ditemukan bahwa adanya mikrobiom yang persisten di usus membuat berat badan kembali naik.
"Mikrobiom ini tetap mempertahankan 'memori' obesitas sebelumnya sheingga ketika kamu kembali mengonsumsi makanan tinggi kalori atau makan secara berlebihan, maka tak heran berat badanmu akan naik," terang penelitian dari Weizmann Institute of Science.
Penelitian ini kemudian melakukan pendekatan genomik dan metabolisme untuk menelaah mikrobiom dalam usus. Hasilnya ditemukan bahwa rendahnya flavonoid membuat tubuh memerlukan tambahan makanan tinggi kalori untuk membuatnya tetap bekerja dengan baik. Sehingga para peneliti pun menemukan solusi yaitu dengan menambahkan flavonoid ke dalam air minum di mana saat para tikus mengonsumsi makanan tinggi kalori mereka tidak akan mengalami percepatan kenaikan berat badan.
"Jika hasil ini bisa berlaku juga pada tubuh manusia, maka solusi ini bisa membantu meringankan epidemi obesitas yang terjadi pada saat ini," pungkas Eran Elinav, peneliti dari universitas di Israel ini. (mer/vie)