JAKARTA (Riaumandiri.co) - Kadar kolesterol tinggi tidak selalu menimbulkan gejala, dan biasanya baru terdeteksi ketika kita melakukan cek darah untuk medical check up. Kolesterol merupakan komponen lemak yang dibuat oleh liver dan ditemukan pada beberapa jenis makanan, seperti susu berlemak, telur, dan juga daging.
Namun, apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke, kolestrol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240 mg/dl, maka kamu berisiko tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke.
Tubuh sebenarnya memerlukan kolesterol untuk berfungsi optimal. Namun, jika kadar kolesterol jahat (LDL) terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kolesterol jahat meningkat, ada yang bisa kita kendalikan, ada juga yang yang tidak.
Faktor yang bisa dikendalikan
1. Pola makan
Bila kamu memiliki pola makan yang banyak mengonsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, serelia utuh, serta ikan, kemungkinan kadar kolesterol kamu tetap dalam batas normal.
2. Berat badan
Kegemukan bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL dan Kolesterol total.
3. Olahraga
Tingkatkan aktivitas fisik kamu untuk menurunkan kadar LDL dan meningkatkan level kolesterol baik.
4. Rokok
Zat-zat kimia dalam rokok bisa memengaruhi kolesterol baik dan juga meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah.
5. Penyakit tertentu
Ada beberapa penyakit, termasuk penyakit ginjal, liver, dan tiroid yang tidak aktif, yang bisa menyebabkan kadar kolesterol meningkat.
Faktor yang tidak bisa dikendalikan
1. Genetik
Familial hypercholesterolaemia merupakan kolesterol tinggi yang dialami secara turun temurun dalam keluarga. Lakukan pengecekan kadar kolesterol sejak usia anak-anak.
2. Jenis kelamin
Setelah menopause, kadar LDL wanita akan meningkat sehingga harus berhati-hati pada risiko penyakit jantung.
3. Usia
Pria berusia di atas 45 tahun dan wanita berusia di atas 55 tahun beresiko besar mengalami kolesterol tinggi.
4. Etnis
Ada sejumlah etnis yang secara alami memiliki kolesterol tinggi, misalnya saja dari Asia seperti India, Pakistan, atau Sri Langka. (bpc/vie)