JAKARTA (HR)- Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan menurunkan suku bunga acuan atau BI rate 25 bps di level 7,5 persen.Sementara itu, suku bunga Lending Facility tetap 8 persen dan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 5,5 persen. Ini berlaku mulai 18 Februari 2015.
"BI melihat dan meyakini bahwa pengendalian inflasi untuk terjaga rendah dan stabil cukup mengarah di bawah 4 persen dan ini adalah satu kondisi yang akan terus dijaga dengan adanya upaya pemerintah dan pemerintah daerah," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung BI, Selasa (17/2).
Agus mengatakan, dengan keyakinan tersebut BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga menjadi 7,5 persen. Pihaknya juga meyakini bahwa kebijakan ini masih berjalan untuk mengarahkan Current Account Defisit (defsit transaksi berjalan/ CAD) pada tingkat yang lebih sehat.
“BI berpandangan disetujuinya langkah-langkah fiskal akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan BI akan meningkatkan koordinasi untuk memastikan inflasi lebih rendah dan CAD semakin sehat," tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil kepala tertinggi lembaga keuangan seperti Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad di Kantor Presiden pada Rabu 4 Februari lalu. Jokowi meminta penjelasan soal tingginya suku bunga di level 7,75 persen sejak November 2014.
Pada pertemuan tersebut membahas seputar perkembangan perekonomian Indonesia ini yang juga dihadiri beberapa menteri di bidang ekonomi seperti Menteri Koordinator bidang Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono.
Keputusan BI ini sesuai prediksi dan ekspektasi pasar. Salah satunya Kepala Ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI) Anggito Abimanyu pernah memproyeksikan BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen menjadi 7,5 persen.
"BI akan menurunkan BI rate sebesar 25 bps. BI rate ini kan disesuaikan atau adjust. Kalau dilihat attitude, biasanya BI preventive. Kalau dilihat attitude, maka BI akan cepat menyesuaikan deflasi," ungkap Anggito.(okz/ara)