JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Facebook semakin memperluas layanannya guna membantu pengguna yang sedang berada di daerah bencana dan krisis. Jejaring sosial itu kini bisa menjadi sebuah fasilitas penanggulangan bencana.
Sebagaimana kutip dari Business Insider, Sabtu (19/11/2016), perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California, itu meluncurkan fitur baru yang dinamakan Community Hub pada Kamis 17 November waktu setempat.
Dengan Community Hub, pengguna Facebook dapat terhubung dengan mereka yang mencari tempat untuk mengungsi, makanan, dan pasokan persediaan saat terjadi bencana alam atau kondisi darurat.
Meski begitu, tak dijelaskan lebih lanjut tentang bagaimana fitur ini bisa dipakai saat pengguna terdampak bencana atau krisis.
Bukan hanya itu, Facebook juga mengumumkan bahwa fitur Safety Check hanya akan diaktifkan oleh orang yang terdampak bencana, bukan oleh karyawan Facebook. Fitur Safety Check sendiri memungkinkan pengguna memberitahukan bahwa mereka dalam keadaan aman selama masa bencana kepada keluarga, kerabat, atau teman-temannya sesama pengguna Facebook.
Sebelumnya, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu telah mengaktifkan Safety Check saat insiden penembakan di sebuah klub malam di Paris pada 2015 serta pengeboman di Beirut dan Lebanon.
Dengan update terbaru, kini fitur Safety Check hanya bisa diaktifkan jika ada cukup banyak orang yang mem-posting tentang krisis atau kondisi darurat yang dialaminya. Sebut saja kejadian gempa bumi atau penembakan.
Sebagai informasi, Safety Check pertama kalinya diaktifkan pada 2014 yakni saat terjadi bencana topan Hagupit di Filipina. Kemudian kondisi krisis lain yang membuat Facebook mengaktifkan fitur tersebut adalah saat terjadinya penembakan massal di Orlando, Florida awal tahun ini. (lpt/ivn)*