RIAUMANDIRI.co - Teknologi face recognition atau pengenalan wajah adalah alat yang yang sering digunakan, terutama jika mengenai masalah keamanan, seperti mengidentifikasi pengguna yang memiliki kewenangan. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan untuk mecoba menemukan tersangka kasus kriminal atau tindak kejahatan lainnya. Namun berbeda dengan di China, seorang dosen salah satu universitas China telah menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi siswa yang tengah bosan.
Namun ini bukanlah hal yang membuang-buang teknologi atau tindakan pemborosan, karena dosen tidak menggunakan teknologi ini untuk menghukum siswa yang bosan, sebaliknya ini dilakukan sebagai cara untuk menentukan apakah para mahasiswanya dapat menerima materi kuliah dengan baik atau tidak. Tentu ini merupakan kesempatan yang baik, di mana pengajar mampu mengetahui kelas apa saja yang memiliki topik membosankan yang menyebabkan mahasiswa cepat merasa bosan.
Dengan mengetahui jika mahasiswanya bosan, dosen tersebut sesekali dapat membuat hiburan agar dapat membuat mahasiwa lebih mudah menyerap materi perkuliahan. Cukup banyak hal yang dilakukan oleh dosen Wei Xiaoyong,“Ketika kami berkorelasi bahwa jenis informasi dengan cara kita mengajar, dan kami menggunakan waktu, maka Anda akan tahu di mana Anda benar-benar menarik perhatian mahasiswa.
Kemudian Anda dapat bertanya apakah ini merupakan cara yang baik untuk mengajarkan materi itu? Atau jika materi ini cukup menarik untuk siswa di kelas itu? ” kata Wei seperti yang dikutip dari Telegraph. Tentu ini merupakan pendekatan yang baik antara dosen dan mahasiswa, dan ini berpotensi bisa menjadi metode unggulan untuk mengukur bagaimana siswa benar-benar merasa tertarik di dalam kelas, dibandingkan metode yang lebih konvensional, di mana itu masih melibatkan mengisi survei dan bentuk kuisioner. (btk/ivn)