JAKARTA (Riaumandiri.co) - Kumpulan bakteri di usus ternyata memengaruhi berbagai hal di dalam tubuh, misalnya dalam bagaimana otak kamu bereaksi terhadap stres, nafsu makan, bahkan menentukan kehalusan kulit kamu. Inilah enam pengaruh koloni bakteri usus terhadap kesehatan kamu secara keseluruhan, seperti dilansir dari kompas.com:
1. Pinggang yang ramping
Sekitar 95 persen dari microbiome manusia ditemukan dalam usus. Semakin beragam bakteri usus, semakin kecil kemungkinan kamu menjadi gemuk, menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Nature. Penelitian lain menunjukkan, bahwa mikroba usus dapat memicu keinginan makan suatu makanan tertentu.
Mikrobiome usus membutuhkan nutrisi yang berbeda untuk tumbuh. Misalnya, mereka tidak mendapatkan cukup gula atau lemak maka mereka akan memengaruhi saraf vagus kamu (penghubung usus dengan otak). Hasilnya, kamu jadi ingin makanan manis dan berlemak, demikian kata peneliti dari UC San Francisco.
2. Lebih sehat, lebih panjang umur
Semakin usia bertambah, populasi microbiome kamu semakin meningkat meningkat. Mikrobiome tambahan akan hadir dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, termasuk meningkatkan risiko peradangan, penyakit jantung dan kanker dan penyakit karena usia, kata peneliti di Buck Institute. Agar flora usus tetap sehat, konsumsila probiotik dan terapkan pola makan seimbang sehingga kamu lebih sehat dan risiko peradangan turun.
3. Mood lebih baik
Mikrobiome usus kamu dapat berkomunikasi dengan otak, menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku. Sebuah penelitian di Kanada mencoba memberikan bakteri usus dari tikus agresif kepada tikus pencemas. Hasilnya, tikus pencemas menjadi lebih agersif. Ada juga penelitian yang menyebutkan, bahwa wanita yang mengonsumsi yoghurt probiotik secara teratur, mengalami penurunan kadar stres di area otaknya.
4. Kulit lebih sehat
Para ilmuwan UCLA mengidentifikasikan ada dua strain bakteri usus yang berhubungan dengan jerawat dan satu strain yang terkait dengan kulit yang sehat. Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik dapat membantu memaksimalkan kesehatan bakteri ramah sehingga jerawat sembuh lebih cepat dan kulit lebih lembap, demikian menurut sebuah penelitian di Korea.
5. Menentukan besaran risiko serangan jantung
Para ilmuwan telah lama menduga ada hubungan antara makan daging merah dengan penyakit jantung, tetapi alasan untuk itu belum sepenuhnya dipahami. Bakteri usus kamu mungkin menjadi jawabannya.
Peneliti dari Cleveland Clinic menemukan bahwa ketika kamu mencerna daging merah, bakteri usus akan membuat produk sampingan yang disebut TMAO, yang mempromosikan akumulasi plak di pembuluh darah yang memicu terjadinya serangan jantung.
6. Tidur lebih teratur
Ternyata, bakteri di usus memiliki jam biologis sendiri yang disesuaikan dengan jam biologis kamu. Jika kamu mengganggu jam biologis usus maka berarti kamu mengganggu jam biologis kamu sendiri. Ini menjelaskan mengapa orang dengan jadwal tidur kacau lebih mungkin untuk memiliki masalah dengan berat badan dan gangguan metabolisme lainnya, menurut para peneliti Israel.
Para penulis penelitian mengatakan, ketika berada di tempat yang jauh dari rumah atau tempat yang berbeda zona waktu dengan tempat asal, sebaiknya kamu tetap memertahankan jadwal makan seperti ketika Anda di rumah. Hal ini akan membantu meringankan gangguan pencernaan dan metabolisme. (kom/vie)