Pariaman (RIAUMANDIRI.co) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi penyu Kota Pariaman, Sumatera Barat, berencana membuat taman laut di sekitar perairan kota itu untuk mendukung sektor pariwisata dan pengembangbiakan biota laut.
Kepala UPT Konservasi penyu Pariaman Citrha Aditur Bahri di Pariaman, Rabu, mengatakan rencana pembuatan taman laut tersebut akan bekerja sama dengan Pe/rusahaan Listrik Negara (PLN) Sumbar dengan menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan.
"Pembuatan taman laut tersebut akan didanai oleh PLN melalui CSR 2017 yang termasuk kedalam program 35 ribu Mega Watt yang dicanangkan oleh pemerintah pusat," ujarnya.
Ia mengatakan selain dapat dijadikan sebagai rumah ikan, plankton, terumbu karang, dan biota hidup lainnya, taman laut tersebut diproyeksikan dapat dijadikan sebagai destinasi tujuan wisata bawah laut.
Sebagai kota tujuan wisata dan mengandalkan wilayah Pesisir Pantai Barat, taman laut diprediksi akan sangat mendukung visi misi kota berjuluk "Kota Tabuik" tersebut.
"Saat ini kami masih menyiapkan proposal besaran dana yang akan diajukan kepada pihak PLN, karena sebelumnya pada Senin (7/11) pihak PLN sudah mendatangi UPT Konservasi penyu membicarakan hal tersebut," sebutnya.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan dimana titik atau tempat taman laut tersebut dipusatkan. Namun hasil analisis sementara lokasi Gosong Sabareh atau 100 meter arah ke Barat Pulau Ujuang dianggap cocok.
Namun lokasi tersebut belum bisa dipastikan karena terlebih dahulu perlu dilakukan tinjauan ke lapangan secara langsung. "Dalam minggu ini tim konservasi akan mencoba menyelami lokasi Gosong Sabareh untuk memastikan keadaan perairannya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kota Pariaman Mulyadi mengatakan pihaknya sangat mendukung program atau rencana pembuatan taman laut tersebut.
Ia menilai rencana pembuatan taman laut akan sangat mendukung sektor pariwisata bawah laut serta mendorong kemajuan poros maritim yang dicanangkan Presiden Jokowi.
"Beberapa waktu lalu pihak PLN Sumbar memang sudah datang kemari terkait pembahasan dana CSR tersebut, namun hingga saat ini kami belum mengetahui sisi teknis taman laut tersebut" ujarnya.(ant/hai)