PEKANBARU (HR)-Tidak ada alasan Pemko Pekanbaru menyatakan Bus Trans Metro Pekanbaru rugi. Setiap perusahaan seharusnya mengelelola secara bisnis dan memakai prinsip ekonomi, dengan modal sekecil-kecilnya, memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Hal ini dikatakan Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza, Senin (16/2). Dikatakannya, turunnya omset dari pendapatan Bus TMP, bermuara dari kebijakan perusaahan daerah yang mengelola. Agar dapat mepertahankan bagaimana pelayanan tetap maksimal, maka perusahan harus dapat mengelola secara profesional.
Dampaknya kata politisi dari PKB ini, jika pelayanan prima, masyarakat selaku konsumen dapat menjadikan TMP sarana utama bagi masyarakat, karena merasa terlayani. Namun ketika banyak keluhan, seperti harga tiket masih tinggi padahal kebutuhannya telah turun dan hal te kurang memadai, maka mereka akan enggan mengunakan bus TMP tersebut.
"Pelayanan yang maksimal tentu dapat menjadikan TMP sebagai sarana angkutan yang disukai masyarakat. Namun jika sebaliknya, jelas masyarakat enggan. Akhirnya bus TMP tidak menghasilkan keuntungan bagi PAD,"kata Zaidir.
Selain itu kata Zaidir, sangat normal jika usaha yang baru dilakukan perusahaan ini perlu mendapat bantuan dari Pemerintah berupa subsidi. Namun subsidi yang diberikan pemerintah melalui APBD ini tidak bisa berkelanjutan.
"Bisnis dari perusahan jelas butuh bantuan, namun sangat tidak mungkin perusahan terus "menyusu' berkelanjutan kepada APBD. Jika ini terjadi, dapat dikatakan perusahaan gagal mengelola unit usaha," imbuh Zaidir. (ben)