Dumai (RIAUMANDIRI.co) - Membaca bukanlah sekadar melihat huruf, kata dan kalimat. Membaca adalah sebuah kegiatan yang mendorong pikiran untuk mengolah teks yang dibaca. Untuk itu, ikatlah makna bacaan dengan cara menuliskan kembali dan bacalah dengan gaya anda.
Demikian dikatakan Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Drs Umar Solikhan, M.Hum. dalam mata sajian, tentang strategi membaca dalam acara Gerakan Indonesia Menulis dan Membaca (GIM) di hadapan guru-guru SLTP dan SLTA di hotel Comfort Dumai, Selasa (8/11).
Acara yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 8—11 November 2016 dihadiri 80 orang peserta yang terdiri dari guru SLTP dan SLTA sederajad dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai, H. Sya’ari, MP.
Umar juga menegaskan bahwa membaca bukanlah sekadar melihat huruf, kata, dan kalimat. Membaca adalah sebuah kegiatan yang mendorong pikiran untuk mengolah teks yang dibaca. Lewat mengolah, diri yang membaca itu kemudian harus berusaha menemukan sesuatu yang penting dan berharga bagi dirinya.
Begitu juga dengan menulis bukanlah sekadar memindahkan apa yang ditemukan di dalam buku atau pikiran orang lain ke selembar kertas atau ke layar komputer- sebagaimana bentuk kegiatan salin rekat. Menulis adalah mengungkapkan pikiran orisinil atau ide milik sendiri yang didukung oleh referensi (teks-teks yang dibaca) yang sangat kuat.
Untuk itu, kata Umar, jika sudah punya ide langsung tuangkan dalam bventuk tulisan. “Kita sudah punya ide untuk menulis, tetapi belum terlalu mahir mengungkapkan pikiran dan ide kita dalam bentuk tulisan yang menarik. Solusinya, jangan malas, jangan bingung, jangan takut salah, jangan skeptis, memunculkan ide, cari masalah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai H. Sya’ari, MP. dalam sambutanya menegaskan betapa pentingnya menghidupkan Gerakan Indonesia Membaca dan Menulis yang ditaja Balai Bahasa Provinsi Riau dan Dinas Pendidikan Kota Dumai.
"Kami sangat menyambut baik kegiatan yang semacam ini. Mudah-mudahan guru-guru bisa mengikuti kegiatan ini sampai akhir dan bisa mengambil manfaat dari kegiatan ini. Sehingga diharapkan gerakan menulis dan membaca atau literasi bisa terus berkembang di setiap sekolah-sekolah yang ada di Kota Dumai,” katanya.
Gerakan Indonesia Menulis dan Membaca yang berlasngsung di Kota Dumai merupakan kegiatan ke dua dalam tahun ini setelah Kabupaten Rokan Hilir. Acara yang berlangsung selama 32 jam atau empat hari diikuti oleh 80 orang peserta, yang terdiri dari 40 orang guru SLTP dan 40 guru SLTA se Kota Dumai.
Materi yang disajikan adalah pembacaan dan penulis puisi, kebijakan bahasa, strategi menulis, penulisan prosa. Sedangkan pematerinya adalah Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Drs. Umar Solikhan, M.Hum, sastrawan/penulis Abel Tasman, dan sastrawan, sekaligus Dekan FIB Univesitas Lancang Kuning, Hermansyah (Herman Rante).(rls/hai)