PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Setelah lima tahun lebih pembangunan Masjid bersejarah di Pekanbaru Masjid Raya Senapelan, terbengkalai, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air, kembali membangun Masjid Raya Senapelan.
Anggaran yang telah dianggarkan di APBD 2016 sebesar Rp9 miliar, dan saat ini pembangunannya mulai berjalan. Selain Masjid Raya Senapelan, Pemprov juga merenovasi bangunan Masjid Raya Agung An Nur.
Kepala Dinas Ciptada, Dwi Agus Sumarno, mengetakan, Pemprov Riau mempunyai kewajiban untuk melanjutkan Pembanguann Masjid yang sudah mangkrak selama tiga tahun tersebut. Walaupun anggarannya tiga tahun belakangan ini tidak dianggarkan, karena takut ada kesalahan dalam proses penganggarannya.
"Kita tidak mungkin membiarkan Masjid yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Pekanbaru itu terbengkalai. Kita melihat memang tidak ada keseriusan dari penanggungjawab yang lama dalam membangun Masjid ini," ujar Dwi Agus Sumarno, Sabtu (5/11).
Dijelaskan Dwi, tidak ada yang salah dalam menganggarkan anggaran pembangunan Masjid. Masjid merupakan salah satu skala prioritas pembangunan daerah. Apalagi ini untuk umat, yang tidak mungkin tidak dilanjutkan.
"Memang tidak ada yang berani menganggarkan anggaran Masjid ini, saya beranikan melanjutkan pembangunannya. Ini kan untuk umat dan termasuk skala prioritas," tegas Dwi Agus.
Pemprov Untuk metarialnya sendiri, Dwi telah memesan keramik dari Timur Tengah, agar bangunannya tidak setengah-setengah. Masjid bersejarah tersebut kini sudah berubah dari aslinya, untuk itu pihaknya juga melanjutkan pembangunannya lebih baik lagi.
"Memang nilai sejarahnya telah hilang, ada beberapa bangunan yang masih ada nilai sejarahnya kita pertahankan. Untuk lebih modern lagi dan bernuansa Timur Tengah, kita memesan keramiknya langsung dari Timur Tengah," ungkapnya.
Sedangkan untuk Masjid Raya An Nur, Dwi mengatakan, Masjid yang menjadi icon dan sebagai tempat wista Religi tersebut saat ini kondisi bangunannya banyak yang sudah rapuh. Dan sebagian bangunannya juga ditambah di beberapa titik.
"Masjid Raya An Nur, kan banyak yang bocor tuh, bangunannya ada di beberapa titik yang kita renovasi lagi agar lebih baik. Masjid Raya An Nur itu menjadi tempat wisata Religi, jadi perlu di perindah agara umat muslim yang beribadah lebih nyaman lagi," tambah Dwi.
Untuk diketahui, Masjid Raya Senapelan, merupakan Masjid bersejarah yang dibangun pada tahun 1762. Masjid ini merupakan mesjid tertua di Pekanbaru. Mesjid yang terletak di Jalan Senapelan Kecamatan Senapelan ini memiliki arsitektur tradisional.
Mesjid yang juga merupakan bukti Kerajaan Siak Sri Indrapura pernah bertahta di Pekanbaru, yaitu di masa Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah sebagai Sultan Siak ke-4 dan diteruskan pada masa Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah. Bahkan makam keluarga kerajaan masih bertahan dan dijga keasliannya.
Sedangkan Masjid Raya nya sendiri sudah direnovasi dizaman Pemerintahan Kota mantan walikota Herman Abdullah dan manatan Gubernur Riau Rusli Zainal. Dengan menghilangkan bentuk asli dari Masjid tersebut. Karena kekurangan anggaran pembangunan Masjid tersebut terpaksa dihentikan dan mangkrak lebih dari tiga tahun lamanya. nur