CANBERRA(RIAUMANDIRI.co) - Otoritas Australia memperingatkan setiap warganya untuk menghindari keramaian akibat unjuk rasa 4 November di ibu kota Jakarta. Australia pun mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advisory) untuk setiap warganya di Indonesia.
Seperti dilansir media Australia, abc.net.au, Jumat (4/11/2016), Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menyatakan, unjuk rasa di Jakarta untuk memprotes Gubernur DKI Jakarta Basuka Tjahaja Purnama atau Ahok atas dugaan penistaan agama, harus dihindari.
DFAT mengimbau, setiap warga Australia harus mempertimbangkan matang-matang untuk beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya. Imbauan ini juga berlaku untuk beberapa wilayah lainnya di Indonesia yang dianggap berisiko tinggi, seperti Sulawesi Tengah, Papua dan Papua Barat.
Kewaspadaan tingkat tinggi atau 'high degree of caution' merupakan tingkat kedua dari total empat tingkat dalam tahapan travel advisory otoritas Australia. Level ini berarti, ada risiko besar di lokasi tertentu yang menjadi objek imbauan perjalanan.
Untuk level ini, otoritas Australia tidak melarang warganya pergi ke lokasi itu, namun meminta adanya pantauan khusus terhadap ancaman yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Dalam level ini, warga Australia juga diminta aktif memantau media dan sumber-sumber lain soal potensi ancaman keamanan.
Lebih lanjut, DFAT menyinggung laporan yang mengindikasikan bahwa kelompok ekstremis akan memanfaatkan unjuk rasa 4 November ini untuk melakukan aksi kekerasan. Imbauan perjalanan ini dirilis DFAT sejak 3 November kemarin. (dtc/ivn)