JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Berkenaan dengan hasil studi Opera mengenai pengambilan data pribadi pada eCommerce di 10 negara termasuk Indonesia, CEO Bukalapak Achmad Zaky menegaskan bahwa data pribadi pengguna Bukalapak dijamin aman.
"Semua data Bukalapak diamankan lewat protokol HTTPS, sehingga data pribadi pengguna dienkripsi dan tidak dapat dibaca oleh pihak lain. Baik melalui jaringan seluler maupun Wi-Fi publik," ujar Zaky yang ditemui Tekno Liputan6.com di sela-sela acara Lintas Teknologi Solutions Day 2016, Kamis (3/11/2016) di Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta.
Zaky menuturkan, Bukalapak mengumpulkan data pengguna selama berbelanja, baik secara langsung maupun bekerja sama dengan pihak ketiga, hanya untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi pengguna.
"Data pengguna ini hanya digunakan untuk keperluan internal. Data yang kami kumpulkan tidak mengandung data sensitif, seperti rekening bank atau informasi kartu kredit," paparnya.
Di sisi lain, Zaky sendiri merasa bangga disetarakan dengan situs eCommerce sekelas Amazon.
"Kan di situ (daftar eCommerce yang masuk studi Opera) disebut ada Amazon. Kami malah bangga disamakan dengan Amazon, karena hal itu memang dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna," sambungnya.
Untuk diketahui, Bukalapak juga bekerja sama dengan payment gateway yang menerapkan standar keamanan PCI DSS yang menjamin data pembayaran pengguna tidak akan bocor ke pihak lain.
"Bukalapak selalu mengutamakan keamanan pengguna, sehingga pernyataan bahwa Bukalapak melakukan pembocoran data tidaklah benar," pungkas Zaky.
Sebelumnya, pihak Opera menjelaskan bahwa studi yang mereka lakukan adalah dengan cara mengaktifkan modus privasi di Opera Max 2.2, yang bisa di unduh di Google Play Store.
Opera berharap, dengan adanya riset ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait isu privasi online, bukan untuk menyelidiki bagaimana para penyedia aplikasi eCommerce mempergunakan data dari tracker.
"Kami mendukung pernyataan rekan-rekan eCommerce yang menjamin keamanan privasi online para penggunanya. Sangat penting bagi pengguna untuk teredukasi dan mendapatkan informasi lengkap secara transparan mengenai keamanan privasi online mereka," ujar Peko Wan, Head of PR Asia dari Opera Software. (lpt/ivn)*