PASIR PENGARAIAN (RIAUMANDIRI.co) - Pasca Shalat Istisqo yang ditaja Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, yang dipusatkan di halaman sekolah MTsN Pasir Pengaraian, 26 Oktober lalu akibat kemarau panjang yang melanda kabupaten tersebut, kurang lebih 4 bulan lamanya, akhirnya diijabah Allah SWT.
Hal ini dibuktikan dengan cuaca mendung yang disertai hujan membasahi bumi Rokan Hulu, sejak sepekan terakhir. Masyarakat menyambut riang gembira karena sumur yang sebelumnya mengering, sekarang sudah berisi air, dan dulu yang sering ke sungai Rokan, sekarang sudah bisa mandi, masak dan mencuci di rumah masing-masing.
“Allhamdulilah, sejak hujan turun kami sudah jarang ke Sungai Rokan. Karena air sumur cukup untuk memenuhi kebutuhan mandi, mencuci dan masak. Mungkin doa para ulama dalam Shalat Istisqa kemarin di jabah Allah SWT,” uja Suratman (37) yang diamini Alif (28) warga Pasir Pengaraian, lainnya kepada riaumandiri.co, Rabu (2/11).
Ditempat terpisah, Ketua MUI Rokan Hulu, Abduh Hasbi menjelaskan, Shalat istisqa hukumnya sunnah muakkadah (sangat ditekankan) ketika terjadi musim kering. Karena Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan hal tersebut, sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah Radhiallahu’anha. Dan ini dilakukan apabila musim kemarau. Sehingga manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan sangat butuh akan turun hujan.
“Jadi, usai Shalat istisqa pada pagi harinya lalu di sore dan hari berikutnya langsung turun hujan. Saat itu banyak orang menelpon, kalau doa kita maqbul. Tapi bagi kami, itu semua adalah kehendak Allah SWT. Sebagai manusia kita hanya bisa meminta dan memohon, dan Alhamdulillah, doa kita di Jabah Allah SWT,” terangnya.(gus)
Selengkapnya di Koran Haluan Riau edisi 03 November 2016
Editor: Nandra F Piliang