PASIR PENGARAIAN (RIAUMANDIRI.co) - Massa tergabung mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (UPP) Selasa (1/11) kembali menggelar aksi unjuk rasa penolakan berdirinya retail modern Alfamart dan Indomaret di Kabupaten Rokan Hulu. Aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut merupakan kali kedua dalam rentan waktu dua pekan terakhir.
Dari pantauan riaumandiri.co, pada unjuk rasa mahasiswa UPP kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kalau sebelumnya diterima langsung oleh Plt. Bupati Rokan Hulu, sekarang disambut oleh Asisten I Bidang Pemerintahan, Juni Syafri, dan ditutupnya pagar kantor bupati oleh petugas.
Akibatnya, puluhan mahasiswa mulai beraksi dengan menggoyang-goyang pagar Kantor Bupati Rohul, yang dijaga ketat Satpol-PP dibantu pihak kepolisian dari Polres Rohul.
Dalam aksi saat itu tidak ada bentrok fisik dan kerusakan pada fasilitas Pemkab Rohul, karena tidak lama berselang, Asisten I Bidang Pemerintahan, Juni Syafri, langsung menemui puluhan massa yang saat itu dicegat di luar pagar.
Dihadapan puluhan mahasiswa, Juni syafri, menjelaskan tentang pemberian izin prinsip kepada Alfamart dan Indomaret. Menurutnya, izin prinsip yang diberikan kepada retail modern tersebut merupakan salah satu bagian perizininan lainnya. Namun belum selesai menyampaikan penjelasan, tiba-tiba mahasiswa menolak berdialog dan meminta untuk membuka pagar lalu mengizinkan mereka masuk.
“Kenapa kami tidak diizinkan masuk ke Kantor Bupati. Izinkan kami masuk, kami ingin berdiskusi dengan bapak soal Alfamart dan Indomaret. Dan kami tidak perlu membahasnya di aula, duduk di teras Kantor Bupati saja bagi kami sudah cukup. Dan disini kami seperti dalam penjara pak,” teriak mahasiswa dalam orasinya.(gus)
Selengkapnya di Koran Haluan Riau edisi 02 November 2016
Editor: Nandra F Piliang