PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Nasib mengenaskan dialami Ahmad Firza (53), seorang pengusaha warga Pekanbaru. Ia menjadi korban aksi perampokan bersenjata tajam yang dilakukan empat pria tak dikenal. Akibatnya, uang sebanyak Rp70 juta, raib disikat pelaku. Tak hanya itu, Firza pun terkapar bersimbah darah setelah dianiaya para pelaku.
Aksi perampokan itu terjadi Senin (31/10) kemarin sekitar pukul 10.30 WIB. Ketika itu, Firza baru saja mengambil uang sebanyak Rp70 juta dari Bank BNI.
Namun saat melintasi Jalan Paus, Kecamatan Marpoyan Damai, kendaraannya dipepet empat pria tak dikenal yang mengendarai dua sepeda motor.
Setelah berhenti, para pelaku yang mengendarai motor Jupiter MX dan Suzuki Satria, langsung memaksanya menyerahkan uang yang baru saja diambilnya dari bank. Permintaan itu tentu saja ditolak korban. Karena uang itu rencananya akan digunakan untuk membayar gaji karyawan.
Namun keempat pelaku langsung bertindak beringas. Korban pun langsung dianiaya dengan senjata tajam, sehingga Firza pun terkapar dengan kondisi berlumuran darah.
Setelah melihat korban tak berdaya, para pelaku langsung merampas uang korban dan kabur meninggalkan korban begitu saja.
Tak berapa lama, Firza kemudian dilarikan ke RS Awal Bross Jalan Sudirman untuk mendapatkan perawatan.
Terkait perampokan itu, Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, AKP Sihol Sitinjak mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengusut aksi perampokan sadis dan nekat tersebut.
Dari informasi yang diterima pihaknya, para pelaku berjumlah empat orang dan mengendarai dua unit sepeda motor. "Saat ini, kita masih melakukan penyelidikan untuk memburu para pelaku," tegas Kanit Reskrim.
Salah seorang karyawan korban, Riki (31) menerangkan, korban perampokan adalah atasan di tempatnya bekerja. Dikatakannya, sebelum kejadian korban memang mengambil uang tunai di Bank BNI untuk membayarkan gaji karyawannya.
"Sebelumnya beliau memang pergi ke bank mau ambil uang untuk bayar gaji karyawan. Kemudian, setelah itu saya baru tahu ada kejadian pas beliau (Ahmad Firza) sudah dibawa ke rumah sakit," terang Riki.