PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid, memastikan, Wakil Gubernur Riau akan ditetapkan pekan depan. Saat ini, DPP Golkar telah mengantongi dua nama yang telah diajukan Ketua DPD I Golkar Riau, yang juga Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
"Dari dua nama yang diajukan, kita akan pilih satu nama. Partai Golkar yang mempunyai kewenangan sebagai pengusung akan menetapkan Wakil Gubernur. Insya Allah satu nama akan ditetapkan," ujar Nurdin Halid, usai menghadiri pelantikan Ketua DPRD Riau, Septina Primawati, Senin (24/10).
Golkar Namun saat ditanya siapa dua nama yang telah dikantongi DPP Golkar tersebut, Nurdin belum bersedia membeberkannya. Namun ia memberi gambaran, dua nama tersebut beradal dari kalangan birokrat dan kader Golkar. Saat ini, dua nama tersebut masih digodok jajaran petinggi DPP Golkar. "Nanti masih dibahas. Dua nama itu ada Birokrat kan Golkar dan ada Golkar Birokrat," kata Nurdin Halid sambil tertawa.
Terkait dengan sudah beredarnya dua nama yang diajukan Andi Rahman sebagai Ketua DPD I Golkar Riau, yakni Anshar Ahmad dari kader partai dan Ahmad Syah Harrofie dari birokrasi, Nurdin kembali mengelak. Ia hanya menegaskan bahwa siapa yang akan ditunjuk, menjadi hak dari DPP.
"Jadi gini, mekanisme itu kan dari bawah. Tetapi DPP punya kewenangan diskresi, ketua umum punya hak prerogratif apabila dipandang, yang di bawah itu tidak memenuhi aspirasi maka DPP bisa menggunakan hak prerogratifnya. Tapi dua nama yang diajukan DPD tetap akan dibahas," jelasnya lagi.
Partai Golkar saat ini kata Nurdin Halid, yang juga sebagai ketua tim penunjukan calon Wagubri, tetap akan menggunakan sistem musyawarah mufakat. Termasuk dalam penetapan Septima Primawati sebagai Ketua DPRD.
"Kalau kita mau otoritas kita bisa langsung perintahkan. Tapi kita tetap bermusyawarah mufakat, dan keputusan mutlak tetap pada DPP, baik penunjukan gubernur, bupati, walikota dan DPRD, itu juklak yang ditetapkan dalam Rapimnas," tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menyerahkan sepenuhnya kepada DPP untuk menetapkan satu dari dua nama yang diajukannya. "Sudah kita ajukan, tunggu saja dari DPP," ujarnya, tanpa menyebutkan siapa nama yang diajukannya. (nur)