MILAN (RIAUMANDIRI.co) - Langkah Juventus untuk mempercepat meraih scudetto terhenti di San Siro. Anak asuh Massimiliano Allegri kalah lewat gol tunggal dari Manuel Locatelli memastikan tiga poin untuk tuan rumah, Minggu (23/10) dinihari WIB.
Pada laga pekan kesembilan Serie A, Rossonerri tampil di bawah tekanan Juve yang menguasai 59 persen ball possesion. Milan juga hanya melepaskan delapan attempts, dengan dua on target. Tapi, Juve pun tak bermain efektif karena hanya tiga attempts on target dari total 22.
Sampai akhirnya laga ditentukan lewat gol Locatelli di pertengahan babak kedua. Di babak pertama Juve sempat bikin gol lewat Miralem Pjanic namun dianulir karena ada pemain mereka yang terjebak offside.
Tambahan tiga poin ini membuat Milan naik ke posisi kedua klasemen dengan 19 poin, selisih dua angka dari Juve di posisi teratas. Ini adalah kekalahan kedua Juve musim ini setelah sebelumnya dari Inter Milan.
Kemenangan atas Juventus diyakini Vincenzo Montella akan mengubah pandangan terhadap AC Milan. Milan pun harus siap menghadapi tekanan dan ekspektasi berbeda.
Dengan kemenangan tersebut, Milan makin mendekati Juve di puncak klasemen. Rossoneri kini menempati peringkat dua klasemen dengan 19 poin dari sembilan laga dan hanya terpaut dua angka dari Juve.
Kemenangan ini pun disambut emosional oleh Montella. Tapi dia juga memperingatkan Carlos Bacca dkk. untuk lebih siap menghadapi ekspektasi dan tekanan yang lebih tinggi.
"Anda tidak bisa berpikir mengalahkan Juve tanpa menderita paling tidak sedikit. Saya benar-benar suka keberanian dan kepercayaan diri yang ditunjukkan tim saya, tapi tidak seterusnya, dan kami harus mengembangkannya," ujar Montella kepada Sky Sport Italia seperti dikutip dari Football Italia, dilansir dari detiksport.
"Saya bilang kepada anak-anak kalau musim baru dimulai sekarang, karena setelah ini lawan dan yang lainnya akan punya ekspektasi berbeda terhadap kami. Mereka akan mendekati kami dengan cara berbeda dan tekanan pada kami juga akan berbeda."
"Sejujurnya malam ini saya benar-benar emosional. Setelah peluit panjang saya melihat para pemain berlari merayakan di bawah Curva dan saya punya memori masa remaja saya, ketika saya adalah suporter Milan dan bermimpi bermain di sini," lanjut Montella.
"Saya ingin berterima kasih kepada Adriano Galliani, karena dia mendukung pelatihnya dalam susah dan senang, jadi dengan Milan yang melewati sesi transfer yang sulit, saya senang untuknya," katanya menambahkan.
Di lain pihak, Massimiliano Allegri mengeluhkan sikap pemain AC Milan terkait kontroversi gol Miralem Pjanic. Dia menilai wasit terpengaruh oleh protes pemain Milan. (dtc/ril)