Pekanbaru (HR)-Alfamart kembali menjadi sasaran empuk kawanan rampok. Kali ini kawanan rampok beraksi di Alfamart Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampan dan membobol mesin ATM Bank Bcas yang ada di dalamnya, Sabtu (14/2). Belum diketahui berapa kerugian atas kejadian tersebut. Namun hingga kini anggota Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Robert Harianto Watratan, Minggu (15/2) menjelaskan, terkait peristiwa ini pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. Beberapa orang karyawan Alfamart sudah dimintai keterangan.
"Tidak seorang pun dari mereka yang mengetahui pelaku. Peristiwa itu baru diketahui saat kedua saksi melihat rolingdoor sudah terbuka saat hendak masuk kerja," jelas Kombes Pol Robert Harianto Watratan.
Ditambahkanya, tidak hanya itu, mesin ATM Bank BCA juga sudah jebol oleh kawanan pelaku. Saat ini Kepolisian masih melakukan koordinasi dengan pihak bank untuk mengetahui nilai kerugian atas peristiwa tersebut.
Lebih Jauh diceritakan Kapolresta Pekanbaru Kombes Robert Harianto Watratan mengatakan, dia kecewa dengan sistem pengamanan yang ada di setiap gerai Alfamart di Pekanbaru. Sebab, sejauh ini masih banyak Alfamart yang tidak memiliki sekuriti 24 jam dan penggunaan CCTV yang belum dikelola dengan baik. Padahal, ini sangat penting untuk mengawasi setiap kejadian yang ada disekitar mereka.
"Omongan saya hanya dianggap angin lalu saja. Penggunaan CCTV atau sekuriti itu sangat penting demi menjaga keamanan. Pengusaha jangan memikirkan untung rugi saja tapi perhatikan sistem pengamanan sekitar mereka. Kita dari kepolisian sudah berulang kali memberikan imbauan kepada pengelola Alfamart. Kesannya mereka masih menganggap angin lalu,” tegasnya.
Kapolres menambahkan, dalam hal ini pihaknya juga menegaskan agar pengelola Alamart tidak memberikan fasilitas mesin ATM disetiap gerai Alfamart yang tidak buka 24 jam dan tidak menggunakan sekuriti.
Fakta yang ada saat ini banyak peristiwa pembobolan mesin ATM yang ada di gerai Alfamart. Saat dilakukan penyelidikan oleh kepolisian, CCTV tidak berfungsi. Kondisi ini jelas saja membuat kepolisian sulit melakukan penyelidikan terhadap pelaku.
”Kalau CCTV berfungsi, paling tidak ada bukti awal bagi kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut,” tutup Robert Haryanto.(nom)