LANGGAM (HR)-Pemukulan dan pemotongan rambut murid dengan menggunakan pisau oleh Kepala Sekolah SDN 012 Desa Tambak, Kecamatan Langgam terhadap anak didiknya, Sabtu (6/12) lalu berbuntut panjang. Kadisdik MD Rizal mendatangi SDN 012 untuk melakukan rapat khusus bersama UPTD Disdik, guru, komite dan wali murid terkait masalah kekerasan terhadap anak didik.
Hal ini dibenarkan Kadisdik Pelalawan MD Rizal, Rabu (10/12). Dikatakannya, dirinya bersama Tim dari Disdik baru saja kembali dari SDN 012 Desa Tambak.
"Kita mendengarkan langsung pengakuan Ahmad Dan Ryan, anak didik yang menjadi sasaran kemarahan RBN Kepsek. Selanjutnya kita juga melakukan rapat khusus bersama guru, komite, UPTD Disdik Langgam dan Wali murid terkait masalah ini. Hanya saja RBN oknum Kepsek tidak masuk sekolah," ujarnya, Rabu (10/12).
Pengakuan anak murid, sambung MD Rizal, keduanya tidak mengikuti gotong royong lingkungan sekolah. Akibatnya keduanya dipanggil keruang guru.
"Jadi memang mengaku dipukul dan kepala saling dihantukkan. Rambut mereka bukan dibotak namun dipotong dengan pisau sehingga meninggalkan bekas yang terlihat dikepala," ujar MD Rizal.
Begitu juga dalam rapat, MD Rizal mengatakan, agar wali murid dapat menunggu proses oleh Tim Pengawas dari Disdik untuk melakukan penyelidikan.
" Saya beri waktu laporan hingga Jumat mendatang. Tim pengawas sudah siap dengan laporannya. Sehingga kita dapat memberikan setimpal terhadap oknum Kepsek ini. Besar kemungkinan oknum Kepsek RBN akan dimutasi Dan ditarik ke UPTD," ungkapnya.
Meski demikian, katanya, tetap menunggu hasil dari Tim Pengawas. Tidak ada jaminan oknum Kepsek tersebut tidak mengulangi perbuataannya sama seperti kasus guru SMPN 1 Sorek Satu yang menyuruh anak murid memukul murid yang lain dengan sepatu yang masih dalam proses.
"Intinya kita tidak main-main dengan sanksi yang akan diberikan bagi guru-guru yang melanggar. Hal ini untuk memberi efek jera agar kejadian ini tidak terulang kembali," ujarnya. zul