JAKARTA(RIAUMANDIRI.co) - Indonesia akan tampil dalam pameran berkelas dunia dalam ajang pameran seni rupa internasional Venice Biennale 2017 di Italia.
Pada acara tersebut, nantinya akan di bawah naungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan, keikutsertaan Indonesia di ajang bergengsi ini merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia karena Pameran Venice Biennale sudah diselenggarakan sejak tahun 1895.
Ia mengatakan, dengan acara ini nantinya akan menampilkan karya terbaik anak bangsa. Venice Biennale atau La Biennale de Venezia adalah pameran seni rupa reguler tertua di dunia.
Pameran ini pertama kali diselenggarakan pada 1895 dengan tujuan awal untuk membangun pasar baru untuk seni rupa di Eropa. Namun pada 1973, komite Venice Biennale memutuskan untuk menjadikan pameran itu sebagai eksperimentasi artistik dan bukan lagi perdagangan barang seni.
Indonesia pernah menjadi bagian dalam Venice Art Biennale pada 1954 ketika pelukis Affandi berpartisipasi dan memenangkan penghargaan. Setelah itu hampir empat puluh tahun Indonesia absen.
Indonesia kembali berpartisipasi pada 1993, dengan seniman Dewa Putu Mokoh, Hendrawan Riyanto, Anusapati, dan Setiawan Sabana yang tampil dalam pameran Modernities and Memories dengan dukungan dana dari Rockefeller Foundation. Terakhir pada 2015 paviliun Indonesia menampilkan instalasi gigantik Heri Dono dalam pameran tunggalnya Trokomod.
Seniman Indonesia ikut Venice Biennale dengan dukungan sebagian dana dari pemerintah Indonesia, yang menandai munculnya itikad baru untuk mendukung kiprah seniman-seniman Indonesia dalam kancah internasional. Pameran Venice Biennale akan berlangsung selama enam bulan di Arsenal, mulai 13 Mei 2017 hingga 26 November 2017.
Dalam persiapannya, Bekraf membentuk komisioner yang diketuai oleh Ricky Pesik, dengan anggota Melani W. Setiawan, Amalia Wijono, dan Diaz Parzada. (viv/ivn)