JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Kinerja perusahaan asuransi umum relatif lambat. Hal ini tercermin dari perolehan laba asuransi umum yang hanya tumbuh 5,7 persen per Agustus 2016.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, laba asuransi umum per Agustus 2016 sebesar Rp3,7 triliun, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp3,5 triliun. Laba yang tumbuh tipis, karena perolehan premi dan hasil investasi asuransi umum juga tumbuh kecil.
Dikutip dari kompas.com, Premi asuransi umum tumbuh 6,25 persen per Agustus secara year on year. Sektor otomotif yang lesu berdampak pada perolehan premiasuransi umum.
Catatan OJK, premi asuransi umum per Agustus 2016 senilai Rp34,53 triliun, naik 6,25 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp32,49 triliun. Pertumbuhan premi di bawah 10 persen terjadi karena penjualan kendaraan bermotor tengah lesu. Padahal Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi, hingga akhir tahun ini, premi asuransi umum tumbuh 10 persen.
Sedangkan, hasil investasi per Agustus 2016 tercatat Rp2,64 triliun, nyaris tidak bergerak dibandingkan periode Agustus 2015. Namun meski kinerja asuransi terbilang melambat, Ketua Umum AAUI Yasril R. Rasyid optimistis, bisnis asuransi umum masih menjanjikan.
"Kami masih tetap optimis di atas 10 persen kinerja asuransi umum sampai akhir tahun ini. Sebab premi renewal asuransi umum terjadi pada kuartal empat. Sehingga prospek perolehan premi baru juga masih tinggi," terang Yasril, Rabu (19/10).(kom/ara)