SEOUL(RIAUMANDIRI.co) - Pemerintah kota Seoul benar-benar menata kawasan yang dulunya kumuh menjadi kawasan wisata. Bahkan diantara gedung-gedung megah dan apartemen yang menjulang tinggi, terdapat sungai yang bersih dan menjadi tempat istirahat untuk warganya atau wisatawan.
Sungai Cheong Gye Cheon yang dahulu kotor dan kumuh serta diabaikan oleh pemerintah Korea Selatan, kini disulap menjadi kawasan menakjubkan.
Akhirnya, pemerintah metropolitan Seoul membuat keputusan untuk mengembalikan sungai dengan tujuan membentuk wilayah urban ekologi ramah manusia yang berpusat di kota yang telah menjadi ibukota negara selama 600 tahun itu.
Sebagai Walikota Seoul Lee Myung-Bak berinisiatif membuat proyek pemugaran pada tahun 2003 untuk mempercantik sungai Cheong Gye Cheon sepanjang 8,4 km. Dengan bentuk vertikal menciptakan suasana adinamik, respresenting vitalitas dipulihkan sungai dan aspek budaya pembangunan kota Seoul .
Dan kalau melihat ke dalam patung Spring, terdapat dua pita berwarna-warni , terinspirasi dari pakaian tradisional Korea untuk wanita , streaming longgar ke bawah, satu adalah bercahaya biru, yang lain peony merah , mewakili kesatuan yang bertentangan di alam dan jiwa manusia . Juga terdapat aliran air yang menggambarkan aliran sungai Cheong Gye Cheon mulai dari barat ke timur
Setiap tahun biasanya ada festival lampion di sungai ini, dengan berbagai bentuk dan warna tampil cantik menghiasi Cheong Gye Cheon. Tidak kalah serunya ada event-event diadakan di sekitar sungai itu baik pertunjukkan musik, lukis, dan pameran kreatif.
Akhirnya proyek pemugaran tersebut mengembalikan kebersihan, budaya dan tradisi ke sungai, sehingga menjadikan Seoul terlahir kembali sebagai kota internasional yang menghargai lingkungan dan kehidupan manusia.
Sepertinya kita juga bisa melakukan proyek bersih sungai apa yang dilakukan pemerintah Seoul mengingat Indonesia banyak sungai-sungai kecil dan besar, sehingga bisa menjadi objek wisata bagi para wisatawan baik dalam negeri dan luar negeri. (tbn/ivn)