TEMBILAHAN (HR)-Seluruh pihak terkait yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir diminta, meningkatkan pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dalam rangka mengantisipasi terjadinya konflik yang berlatar belakang agama sejak dini.
Hal itu disampaikan Bupati Inhil dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Asisten II Setda Fauzan Hamid, saat membuka pertemuan peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama di Kabupaten Inhil, yang digelar di aula Kantor Kemenag, Jalan Keritang Tembilahan, Rabu (10/12). Kegiatan yang diikuti 50 peserta, terdiri dari perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, etnis dan generasi muda dari 20 kecamatan ini, menghadirkan nara sumber Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Riau, serta Ketua MUI dan Sekretaris Badan Kesbangpol Inhil. Dikatakan, terbentuknya FKUB Inhil merupakan wujud nyata serta ungkapan keprihatinan dan kepedulian sosial terhadap berbagai tantangan dan masalah yang menghadang keadilan, kerukunan dan persaudaraan sejati dalam kehidupan masyarakat. Dimana, kerukunan umat beragama yang dimiliki sekarang ini adalah modal yang amat berharga bagi kelangsungan kehidupan, yang mungkin saja masih dirasakan belum sempurna, namun dengan segala suka dukanya, kerukunan umat beragama di Indonesia dianggap sebagai yang terbaik dalam pengamatan masyarakat Internasional. “Kita harus tetap waspada dan mawas diri, karena kerukunan adalah sesuatu yang sangat dinamis dan dapat cepat berubah. Jadi, kerukunan umat beragama harus selalu kita jaga dan pelihara. Kita harus bertekad untuk terus mem pertahankan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta membangun masyarakat, bangsa dan negara yang lebih maju dan modern,” tutur Fauzan. Sekarang ini, lanjut Fauzan, tidak perlu lagi membuang energi mempermasalahkan dan memperdebatkan perbedaan keyakinan dan agama, yang terpenting adalah saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada, sehingga tak menumbuhkan perselisihan antar umat, melainkan melestarikan persatuan dan kerukunan yang sudah terbina sekian lama. “Khusus kepada para tokoh agama, saya meng hangimplementasikan pola hidup berdampingan secara damai dan rukun, dalam indahnya perbedaan kepada masing-masing umat,” tambahnya. Sementara itu, Ketua Panitia M Siddik, menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan memberikan arti penting peran kebersamaan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Dengan begitu, akan dapat memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dalam wilayah Kabupaten Inhil khususnya dan NKRI umumnya, serta memperjelas peran pemerintah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama,” terangnya. (jum)