RIAUMANDIRI.co - Amerika Serikat berencana untuk melakukan serangan siber pada Rusia.
Narasumber menyebutkan, Gedung Putih meminta CIA untuk menunjukkan beberapa taktik operasi siber yang bisa mereka pilih.
Tujuan Gedung Putih adalah untuk membalas Vladimir Putin dan Kremlin karena diduga ikut campur dalam pemilihan presiden AS. Engadget melaporkan, sebelum ini, sekelompok hacker bernama Guccifer 2.0 berhasil meretas komputer Komite Nasional Demokrat (DNC) dan membocorkan 20 ribu email DNC, informasi pribadi bahkan data para penyumbang Clinton Foundation.
Narasumber NBC tidak menjelaskan detail dari rencana ini, tapi tampaknya, CIA telah memiliki sekumpulan dokumen yang dapat mengekspos "taktik curang" Putin. Wakil Presiden AS, Joe Biden memberikan sedikit petunjuk tentang isi dokumen tersebut.
"Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada uang dalam jumlah besar yang ada di luar Rusia dari para oligarki," katanya. "Akan sangat memalukan jika hal ini bocor ke masyarakat..."
Beberapa anggota CIA berkata pada NBC News bahwa Gedung Putih telah beberapa kali bekerja sama dengan CIA untuk melakukan perang siber melawan Rusia. Namun, pemerintah pada akhrnya selalu membatalkan rencana untuk menyerang. Pada akhirnya, keputusan untuk melakukan serangan rahasia atau memberikan sanksi yang lebih nyata berada di tangan Preisden Barack Obama.
Mengingat sekarang rencana serangan rahasia ini tidak lagi menjadi rahasia, beberapa pihak, seperti WikiLeaks, meragukan keseriusan pemerintah untuk melakukan serangan ini.(mtr/ivn)