TEMBILAHAN (RIAUMANDIRI.co) - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Dinas terkait Kabupaten Indragiri Hilir melakukan monitirong ketersediaan air bersih bagi daerah kepulauan yang menjadi program pemerintah pusat, Jumat (14/10).
Daerah pesisir yang menjadi tujuan Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat diantaranya, Desa Kuala Selat Kecamatan Kateman dan Desa Igal Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).Rombongan tersebut terdiri dari, Kasubdit Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Terluar, Syofya Hazan, beserta staf kementerian dan juga teknis.
Kasubdit Syofya Hazan saat diwawancarai mengatakan dari sejumlah desa yang dikunjungi tersebut terlihat sangat minimnya infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Di sini (Desa Kuala Selat dan Desa Igal, red) saya lihat, pertama listrik, air bersih dan yang lainnya masih sangat minim," katanya. Yang seharusnya, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat diutamakan untuk mengkonsumsi air yang benar-benar higienis.
Karena itu lanjutnya, dengan keterbatasan air bersih bagi masyarakat di pulau-pulau terluar pemerintah pusat menghadirkan air bersih yang bisa dikonsumsi langsung.
"Kita berharap dari kementerian dengan diadakannya kehadiran air suling ini, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan," ujarnya.
Yang nantinya, air suling tersebut akan dijual kemasyarakat dengan harga yang telah di sepakati antara masyarakat desa, yang kemudian uangnya dapat digunakan masyarakat sebagai biaya perawatan.
"Hasil ini bisa digunakan untuk perawatan dan kalau ada dana berlebih bisa untuk pembanguan desa ini seperti jalan dan infrastruktur desa lainnya," jelasnya.
Lanjutnya ia berharap kepada pemerintahan daerah, untuk benar-benar melakukan monitoring dan pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Inhil, H Mukhtar T menjelaskan Kabupaten Inhil mendapatkan bantuan alat pengolahan air laut menjadi air bisa di konsumsi dari kementrian sebanyak 7 lokasi.
"Kuala Selat, Pulau Ruku, Pulau Nyiur Kecamatan Tanah Merah, Pulau Bakung kecamatan Concong, Bekawan, Igal dan Desa Sungai Buluh Pulau Air Tawar," terangnya.
Lanjut dikatakannya, dari tujuh bantuan alat pengolahan air tersebut ada sejumlah alat yang tidak berfungsi secara maksimal setelah diketahui oleh rombongan monitoring dari kementerian langsung melakukan perbaikan yang memang mengikuti sertakan teknisi.
Ia berharap kepada masyarakat agar mampu menjaga dan merawat peralatan yang harganya cukup mahal tersebut. "Biaya perawatan dan barang cukup mahal karena itu kita berharap ini tetap dipelihara," pungkasnya.(dan)