Pariaman (RIAUMANDIRI.co)- Hujan deras disertai badai yang mengguyur Kota Pariaman, Sumatera Barat, sejak Minggu pagi menganggu prosesi "Tabuik Naik Pangkek" yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Jafreki, di Pariaman, Minggu, mengatakan akibat hujan deras tersebut pemerintah dan pemuda setempat pihak penyelenggara Pesta Pesona Hoyak Tabuik berencana mencarikan alternatif lain.
"Alternatifnya pengangkatan dua Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang dilakukan di sekitar Pantai Gandoriah mengingat keterbatasan waktu," ujarnya.
Ia mengatakan keputusan tersebut belum bisa dipastikan karena harus menunggu kesepakatan kedua belah pihak agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Belum ada kata sepakat perihal tersebut, karena untuk mengubah suatu tradisi atau kebiasaan yang sudah ratusan tahun akan sulit," jelasnya.
Meskipun demikian pihaknya menilai hal tersebut cukup tepat untuk dilaksanakan demi tetap menjalankan pesta budaya tahunan serta menghindari kekecewaan wisatawan yang datang.
Kedua Tabuik tersebut rencananya akan diangkut menggunakan mobil ke Pantai Gandoriah lalu di arak atau di 'Hoyak' secara bersama-sama yang kemudian di buang ke laut.
Pihaknya menyebutkan jika prosesi "naiak pangkek" tetap dipaksakan maka berbagai kemungkinan terburuk bisa terjadi seperti kecelakaan saat arak arakan dilakukan.
"Para anak tabuik sudah letih karena diguyur hujan sejak pagi tadi, selain itu jika tetap dipaksakan maka Tabuik akan rusak akibat hujan," jelasnya.
Sementara itu salah seorang Tuo Tabuik Subarang, Nasrun Jon (77), meminta masyarakat untuk bersabar akibat hujan deras yang terus mengguyur kota itu.
"Tidak mungkin dipaksakan cuacanya tidak mendukung, dikhawatirkan membahayakan anak tabuik dan menimbulkan kecelakaan," ujarnya.
Ia mengatakan prosesi "naiak pangkek" akan tetap dilakukan seperti biasa namun setelah cuaca kembali membaik sehingga dapat berjalan dengan maksimal.(ant/hai)