PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pemerintah Provinsi Riau, terus berusaha menawarkan kepada Pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan pelabuhan Kuala Enok, dan kawasan Industri di Kabupaten Indragiri Hilir.
Menurut Gubernur Riau, Arasyadjuliandi Rachman, telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan pihak PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo Persero), untuk melakukan kajian-kajian yang telah dilakukan oleh pihak Pelindo I.
"Semua usaha sudah kita tawarkan, apalagi pihak Pelindo yang sudah menunjjk Kuala Enok untuk segera di laksanakan pembangunannya. Selain dilihat dari Pelabuhannya, mereka juga mengkaji hasil lainnya, seperti komoditi Kelapa yang ada di Inhil," ujar Gubri, Jumat (14/10)
Gubri menjelaskan dari hasil kajian Konsultan yang ditunjuk oleh Pelindo dari Jerman, diperkirakan akan ada pergerakan ekonomi untuk komoditi Kelapa dan Industri lainnya yang mencapai Rp167 Triliun pertahunnya.
"Konsultannya itu dari Jerman, makanya Pelindo sangat tertarik mengembangkan Kuala Enok, karena ada potensi yang sangat besar di sana," ucap Gubri.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Riau, Rahmad Rahim, yang ikut langsung mengadakan pertemuan dengan pihak Pelindo, Jumat kemarin di Kantor Gubernur Riau, mengatakan, Pemprov dan Pelindo terus menjalin kerjasama untuk mempercepat pembangunan Kuala Enok.
"Jadi tindak lanjut dari pertamuan itu, akan membentuk tim bersama antara Pemprov dan Pelindo. Meng kaji membuat kajian sejauh mana menindak lanjuti dari hasil MoU yang telah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu. Seharusnyakam sudah ada bisnis plannya. Nah kadi mereka meminta tim dari kita dan Pelindo melakukam kajiannya," jelas Rahmad Rahim.
Dijelaskan Rahmad Rahim, yang juga menjabat sebagai Kadishub Riau ini, Pelindo juga sudah memiliki aset dari Pemkab Indragiri Hilir, tanah seluas 104 Ha untuk kawasan industri.
"Kalau Pelabuhan mungkin sudah bisa, pendangkalan di Pelabuhan tak masalah itu semua Pelindo. Untuk jalan menuju kesana kita minta ke Kementrian PU Pera. Karena jalan tersebut jalan Nasional, panjang sekitar 63 kilometer lebih," ungkap Rahmad Rahim.
Untuk perusahaan yang akan ikut dalam melaksanakan kerjasama di Kuala Enok, Pemprov merencanakan akan menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT PIR, yang akan secara bersama Pelindo mengkaji Industri yang akan dikembangkan di Kuala Enok.
"Seharusnya tahun ini sudah jalan, tapi karena penyertaan modal kita pada tahun depan mungkin tahun depan juga mulai. Ntah kalau Pelindo mau investasi duluan silahkan saja," tutup Rahmad Rahim.***