JAKARTA (Riaumandiri.co) - Sebuah studi baru menemukan, bahwa pernapasan yoga juga menurunkan peradangan yang berhubungan dengan stres dalam tubuh. Studi yang dipublikasikan dalam BMC Complementary and Alternative Medicine tersebut menemukan bahwa pernapasan yoga selama 20 menit mampu menurunkan gejala stres secara signifikan.
Dalam studi itu, peneliti menguji tingkat biomolekul dalam tubuh yag disebut sitokin dalam air liur dua puluh peserta. Setengah dari relawan diminta membaca teks selama 20 menit. Sementara setengah lainnya melakukan teknik pernapasan yoga: 10 menit melantunkan nyanyian Ohm dan 10 menit bernapas dengan irama tertentu.
Ohm adalah ucapan yang berasal dari getaran suara "AUM". Bernapas berirama adalah latihan napas sederhana yang mengatur napas berdasarkan hitungan dua ketukan untuk mengambil napas, tahan selama delapan ketukan atau hitungan dan hembuskan napas selama empat ketukan.
Hasilnya, setelah mengukur kadar biomolekul air liur, peneliti menemukan bahwa mereka yang melakukan pernapasan yoga, kadar stresnya lebih jauh berkurang dibanding relawan yang membaca.
Kamu juga dapat mengalami efek menenangkan dari pernapasan yoga dengan meluangkan waktu dan mempraktikkan teknik untuk pemula di bawah ini, seperti dilansir dari kompas.com:
1. Duduk tegak dengan bahu rileks di matras atau bangku yang nyaman.
2. Tutup mata kamu dan fokus hanya pada napas.
3. Hirup udara melalui lubang hidung dalam empat dua atau empat hitungan dan bayangkan paru-paru kamu terisi dari bawah, tengah, ke atas.
4. Hembuskan napas melalui lubang hidung dalam empat hitungan. Bayangkan paru-paru kamu menjadi kosong mulai dari atas, tengah, hingga bagian bawah.
5. Ulangi sebanyak 10 kali. Untuk selanjutnya, hirup udara dalam empat hitungan, tahan selama empat hitungan dan embuskan juga dalam waktu empat hitungan. (kom/vie)