BANGKOBAKTI (RIAUMANDIRI.co)- Warga Balam KM 12 Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, makan debu akibat tanah merah berserakan di Jalan Lintas Sumatera.
Tumpahan tanah merah itu berasal dari tanah lokasi atau well milik Chevron, yang dibawa kendaraan Chevron dan kontraktor Chevron. Baik yang menyangkut dari roda kendaraan maupun bak truk kendaraan berat maupun truk besar
"Tanah merah yang berserakan di jalan ini gara-gara kendaraan Chevron maupun kendaraan kontraktor Chevron," kata Ketua LPM Bangko Bakti Isap kepada Haluan Riau, Kamis (13/10).
Isap menuturkan setiap musim hujan, jalan lintas sumatera ini pasti dipenuhi dengan tanah merah yang berasal dari lokasi atau well milik Chevron. Pasalnya, tanah lembek kemudian lengket di kendaraan. Ketika melintasi jalan aspal tentu tanah yang lengket jatuh ke aspal atau lengket ke aspal. Apalagi, di setiap lokasi well milik chevron tidak ada bantalan atau kerikil maupun semprotan kendaraan untuk membersihkan kendaraan dari tanah merah yang lengket, sebelum melintasi jalan raya.
Sehingga saat musim panas tanah merah yang lengket ke aspal kering, akhirnya menjadi debu. "Kalau sudah kering, warga di sini pasti menghirup udara kotor atau "makan debu," terang Isap.
Karena itu kata Isap, pihaknya mendesak Chevron maupun kontraktor Chevron yang bekerja di Balam harus bertanggung jawab. "Mereka harus bersihkan," ujar Isap.
Pantauan Haluan Riau terlihat tumpahan tanah merah di sepanjang jalan lintas Balam km 12-17 yang berasal dari jejak roda kendaraan, terlebih di persimpangan masuk lokasi well. Apalagi di sejumlah lokasi atau well milik Chevron tanah merah langsung berbatasan dengan aspal. ***