PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Setelah beberapa hari sempat tidak beroperasi, kondisi terakhir level air PLTA Koto Panjang masih berada pada level 73,5 meter mgbpl di atas permukaan laut. Diperkirakan jika kondisi ini masih terus berlanjut, maka ketiga unit turbin yang ada tidak akan menggerakkan ketiga turbin yang ada.
Demikian diungkapkan oleh Manager SDM dan Umum PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah kepada Haluan Riau, Kamis (13/10) dikantornya. Menurutnya, level 73,5 m tersebut merupakan level terendah, dan tidak bisa memutar turbin. Jika dengan kondisi level terendah tersebut dipaksakan, maka dikhawatirkan akan semakin merusak turbin.
"Level air yang ada saat ini merupakan level terendah, ini artinya tidak ada daya turbin bisa beroperasi. Jangankan memutar 2 unit, untuk menghasilkan daya sebesar 10 MW saja tidak sanggup," ujar Dwi.
Dijelaskan Dwi, secara prosedur kekuaran turbin akan bisa beroperasi jika debit air bisa berada diatas di 74,00 m. Namun begitu, dengan debit tersebut sudah cukup menghasilkan kekuatan sebesar 20 MW. Oleh sebab itu, diharapkan dalam waktu dekat debit air akan bisa bertambah dan pemadaman yang terjadi beberapa hari terakhir ini akan berkurang.
Keberadaan debit air yang masuk saat ini, lanjutnya, tidaklah sebanding dengan air yang dikeluarkan untuk menggerakan turbin. Idealnya , jika ketiga unit turbin pembangkit beroperasi maka akan menghasilkan daya sebesar 114 megawatt. Namun kini, produksi daya itu menyusut hampir 400 persen sehingga menjadi defisit," jelas Dwi.
Sementara itu, ditambahkanya, untuk membantu kekuatan kelistrikan, keberadaan Gardu Induk di Pasir Putih sangatlah membantu. Namun saat ini, gardu tersebut masih dalam proses pengetesan atau commisioning, mulai dari tower, jaringan dan lainnya.
"Apabila proses commisioning sudah selesai, maka tingga menunggu sertifikat laik operasi, maka gardu induk tersebut sudah bisa mensupport kekuatan listrik yang defisit saat ini.
"Mudah-mudahan pada peringatan hari ulang tahun PLN ke 71 nanti di 27 Oktober mendatang, seluruh rangkaian tersebut sudah selesai dan membantu listrik di Riau," pungkas Dwi. ***