JAKARTA(RIAUMANDIRI.co) - Perdagangan senjata internasional merupakan bisnis besar. Senjata-senjata seharga milyaran dolar berpindah tangan setiap tahunnya, tetapi pasar global hanya didominasi oleh beberapa negara.
Amerika Serikat merupakan pemasok senjata terbanyak di dunia. Menurut data dari The Stockholm International Peace Research Institure, dari tahun 2011-2015, AS merupakan memasok sepertiga dari ekspor senjata global.
Enam dari delapan perusahaan industri pertahanan terbesar di dunia berbasis di AS. Sebagian besar penjualan senjata ini harus melalui pengaturan ketat dengan pemerintah di negara-negara asing, seperti Korea Selatan, Qatar dan Arab Saudi.
Peringkat kedua eksportir senjata terbesar di dunia diduduki oleh Rusia. Negara ini memenuhi kebutuhan senjata di militernya dengan senjata buatan dalam negeri. Diperkirakan, sekitar seperlima pekerja manufaktur di Rusia bekerja dalam bisnis senjata dan pertahanan.
Rusia memasok seperempat dari ekspor senjata global. Senjata produksi Rusia menyebar ke seluruh dunia, dengan pembeli utamanya Tiongkok dan India—importir senjata terbesar di dunia.
Sementara itu, selain aktif membeli senjata, Tiongkok juga aktif menjual senjata. Negeri tirai bambu ini menyumbang sekitar enam persen dari perdagangan global dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan The Economist, Tiongkok justru menggunakan produk senjata impor dari Rusia untuk melengkapi kekuatan militernya, sementara produk senjata buatannya dijual ke puluhan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Selain tiga negara pemasok senjata terbesar di atas, peringkat produsen senjata terbesar lainnya berturut-turut adalah Prancis, Jerman dan Inggris. (ngi/ivn)