RIAUMANDIRI.co - Siapa yang tak mengetahui device Nokia, berawal menggunakan OS Symbian Nokia Asha hingga kini menjajal OS berbasis Android. Cikal bakal inovasi dari pabrikasi asal Finlandia tersebut sempat mengenyam sebagai pemimpin komunikasi secara global.
Seperti dirangkum dari Zdnet, Selasa (11/10/2016), untuk platform Nokia Asha alias sistem operasi mobile (OS) dan platform komputasi dirancang untuk smartphone low-end, berdasarkan software dari smartphone yang diakuisisi oleh Nokia.
Platform ini mewarisi kesamaan UI dari Symbian, Maemo dan MeeGo, dan menggantikan Seri 40 pada perangkat low-end Nokia. Namun, pada 2011 Nokia memutuskan untuk meninggalkan sistem operasi Symbian.
1. Symbian Penemu Smartphone
Berdasarkan informasi, Symbian bisa dibilang sebagai penemu kategori smartphone. Dengan konsep layar lebar, perangkat data sentris yang berisikan aplikasi, tetapi ketika Ericsson R380 berbasis OS Symbian yang dirilis pada 2000, terjadi hal perbedaan secara siginifikan.
Operating system Symbian lahir sebelum Android, namun kini Android menjelma menjadi booming di era digitalisasi. Bahkan ponsel berbasis OS Android dilaporkan mencapai sekira tiga-perempat dari pasar smartphone. Di sisi lain, Symbian juga dianggap sebagai pilihan dari app store dan memperluas OS ponsel ke perangkat lain seperti konsol game, meskipun rencana tidak akhirnya pergi ke depan.
2. Nokia Lumia
Lalu beralih dan berdiskusi mengenai strategi OS Nokia di masa mendatang dengan fokus pada Lumia. Kemudian, Microsoft membeli unit perangkat dan layanan lisensi paten vNokia senilai USD7,2 miliar.
Akuisisi ini secara bersama-sama untuk proses bangkit, Nokia Mobile dan Microsort langsung tancap gas merilis Nokia Lumia, tetapi tidak membuahkan keuntungan. Microsoft pun meninggalkan Nokia dan menganggap merek itu tidak lagi dijual.
3. Nokia P1
Beralih ke ponsel Android Nokia dengan kode nama P1 yang kabarnya memiliki sertifikasi IP68 yang berarti tahan akan debu dan air. Layar pada perangkat ini dikemas dengan dua model yakni 5,2 inci dan 5,5 inci.
Dengan mengusung segmen kelas high-end, Nokia membenamkan P1 dengan resolusi layar Amoled Quad HD 2.560 x 1.440p. Sedangkan dapur pacunya ditenagai Snapdragon 820 atau kemungkinan Snapdragon 821.
Berdasarkan informasi, P1 akan didukung kamera belakang 22,6 megapiksel beresolusi tinggi dan kompatibel dengan platform virtual reality Google Daydream melalui headset di Nokia P1.
4. Nokia D1C
Smartphone berbasis Android dari Nokia D1C telah muncul di aplikasi pengukur peforma AnTuTu Benchmark. Ponsel baru keluaran Finlandia ini dilengkapi kamera utama 13 megapiksel.
Seperti dimuat Indianexpress, Selasa (11/10/2106), dalam daftar aplikasi didapuk menggunakan chipset Qualcomm 430, grafis GPU Adreno 505, RAM 3 GB, dan menawarkan ROM 32 GB. Nokia menegaskan bahwa D1C akan berjalan pada OS Android 7.0 Nougat.
Layar dengan resolusi 1.920 x 1.080 piksel. Sensor kamera belakang 13 megapiksel dan kamera depan 8 megapiksel. Sementara dalam uji Geekbench, ponsel mencetak skor 667 di single-core, sedangkan skor 3.299 di multi-core, yang didukung dengan clock speed berkecepatan 1,4 GHz, serta prosesor octa-core.
Soal peluncuran handset ini konon sudah dijadwalkan oleh perusahaan pada 2017. Tidak tanggung-tanggung, Nokia bakal mengumumkan dua smartphone Android sekaligus.
"Berdasarkan perjanjian strategis yang mencakup hak merek dan lisensi kekayaan intelektual, Nokia Technologies akan memberikan HMD global yang Oy (HMD), kami membuat ponsel dan tablet Nokia secara eksklusif dan segera dirilis tahun depan," ungkap pihak Nokia.(okz/ivn)